Koma.id – Wilayah Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, diguyur hujan abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi pada Selasa (14/3/2023).
Hujan abu tipis mulai turun kurang lebih pukul 07.00 WIB dan terpantau sudah berhenti saat ini.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan 2 kejadian awan panas guguran hari ini sepanjang pukul 00.00-06.00 WIB. Jarak luncur terpantau 1,6 hingga 2 kilometer ke arah barat daya.
Sedangkan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah tenggara dan barat di sekitaran Merapi. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 30-40 m di atas puncak kawah.
BPPTKG turut melaporkan 15 kali kejadian guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1,5 kilometer ke arah barat daya dalam laporan periode itu.
BPPTKG sejauh ini masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020 silam.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran di beberapa titik. Yakni, di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.
Berdasarkan pemodelan kedua kubah lava tersebut, BPPTKG menentukan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Bebeng, dan Krasak sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran abu vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.