Koma.id- Harga beras di pasaran terus meroket dalam beberapa waktu terakhir. Lonjakan yang signifikan ini telah menyentuh level kritis, mencapai Rp15 ribu per kilogram (kg), membuat masyarakat semakin prihatin dengan kondisi ekonomi mereka.

Menurut Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Reynaldi Sarijowan, lonjakan harga beras yang sangat tajam ini telah menyebabkan kekhawatiran besar di kalangan pedagang dan konsumen. Ia menyebutkan bahwa baik beras medium maupun premium mengalami kenaikan harga yang luar biasa dalam periode tersebut.

“Setiap pekan mengalami lonjakan harga. Dan yang tertinggi justru di wilayah Indonesia Timur, Rp14 ribu-Rp15 ribu. Itu untuk yang medium saja ya,” ujar Reynaldi dikutip.

Salah satu faktor utama yang memicu kenaikan harga beras yang drastis adalah keterbatasan cadangan beras dari Badan Urusan Logistik (Bulog). Meskipun Bulog memiliki peran penting dalam menjaga ketersediaan beras nasional, cadangan mereka belum mampu menutupi kebutuhan rata-rata masyarakat di seluruh negeri.

Reynaldi juga menyoroti masalah lain yang menjadi penyebab kenaikan harga beras, yaitu beberapa hektare lahan pertanian yang mengalami gagal panen. Hal ini disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem, terutama iklim El Nino yang mengganggu pola musim dan menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah pertanian.

Kondisi ini telah menciptakan tekanan ekonomi tambahan bagi masyarakat Indonesia. Kenaikan harga beras yang signifikan dapat memengaruhi daya beli masyarakat, terutama kelompok ekonomi menengah ke bawah yang bergantung pada beras sebagai makanan pokok.

 

Temukan juga kami di Google News.