Gulir ke bawah!
Polhukam

PB SEMMI Nilai Narasi Veronica Koman soal MBG di Papua Bukan Kritik, Tapi Provokatif

51745
×

PB SEMMI Nilai Narasi Veronica Koman soal MBG di Papua Bukan Kritik, Tapi Provokatif

Sebarkan artikel ini
Gurun
Praktisi Hukum, Gurun Arisastra.

KOMA.ID, JAKARTA – Ketua Bidang Hukum dan HAM PB SEMMI (Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia) Gurun Arisastra menyayangkan narasi negatif yang dilontarkan oleh pegiat Papua Merdeka, Veronica Koman.

Di mana dalam sebuah komentar di akun X pribadinya, mantan pengacara publik di LBH Jakarta tersebut menyebut alasan masyarakat Papua tak menolak MBG (makan bergizi gratis) dari pemerintah pusat karena takut diracun.

Silakan gulirkan ke bawah

“Pernyataan takut diracuni, bagi saya ini tendensius dan provokatif,” kata Gurun saat dihubungi, Minggu (16/2/2025).

Ia menilai bahwa tujuan utama dari narasi tersebut patut diduga sebagai langkah Veronica Koman untuk menciptakan rasa benci masyarakat Papua khususnya anak-anak di Indonesia Timur tersebut untuk membenci pemerintah.

“Membangun nalar kebencian anak-anak Papua terhadap pemerintah Indonesia,” lanjutnya.

Menurut Gurun, hak demokrasi harus dibatasi dengan konteks yang lebih tepat. Di mana sebuah kritikan dan masukan tentu sangat baik dilakukan dalam negara demokrasi seperti Indonesia, dengan tujuan untuk membangun dan memperbaiki pemerintahan yang sah.

Namun jika melihat komentar Veronica Koman, ia memandang narasi tersebut bukanlah kritikan yang dilindungi oleh Undang-Undang, melainkan bersifat fitnah dan tuduhan yang bisa memicu disharmonisasi antara masyarakat dengan pemerintah, serta memicu gangguan kamtibmas di Papua.

“Boleh-boleh saja dia mengkritik lebih utamakan pendidikan dan kesehatan, tetapi jika pernyataan takut diracuni, ini pernyataan tuduhan tidak berdasar, berbahaya,” tukasnya.

Lebih lanjut, Gurun Arisastra pun mengharapkan agar seluruh masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak di Papua untuk tidak terprovokasi dengan narasi yang dibangun oleh Veronica Koman tersebut. Sebab ia menilai bahwa narasi tersebut tidak perlu dirisaukan.

“Tidak perlu digubris, pernyataan dia hanya merusak persatuan dan kesatuan, memecah belah bangsa,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Veronica Koman diduga melakukan provokasi dengan menyebut bahwa alasan masyarakat Papua menolak program MBG (makan bergizi gratis) dari pemerintah pusat adalah khawatir diracun.

“Gw udah duga program makan gratis bakal ditolak mentah2 di Papua. Bro, gw aja selalu diwanti2 oleh orang Papua supaya jangan pernah terima makan minum dari aparat/orang pemerintah, takut diracun,” tulis Veronica Koman melalui akun X pribadinya @VeronicaKoman, Senin, 3 Februari 2025.

Vero pun mengklaim bahwa seluruh aktivis yang concern dengan Papua akan melakukan hal yang sama, dan patuh pada protokol keamanan yang dimaksud itu.

“Aktivis Papua disiplin banget soal ini,” sambungnya.

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.