Koma.id- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, melontarkan kritik tajam terhadap keputusan Muhammadiyah untuk menerima tawaran konsesi tambang dari pemerintah. Syamsuddin menilai langkah tersebut tidak selaras dengan nilai-nilai dan prinsip yang seharusnya dipegang oleh Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan.
Din Syamsuddin menekankan bahwa keputusan ini berpotensi mengubah arah dan integritas Muhammadiyah, yang selama ini dikenal karena komitmennya pada prinsip moral dan sosial.
Di sisi lain, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) juga menunjukkan ketertarikan untuk terlibat dalam pengelolaan tambang, mengikuti langkah yang diambil oleh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Ketua Umum Pengurus Pusat BKPRMI, Said Al Idrus, telah secara langsung menyatakan minat tersebut.
Keterlibatan BKPRMI dalam pengelolaan tambang segera memicu reaksi di media sosial. Banyak netizen menanggapi dengan sindiran, mempertanyakan relevansi nama “Pemuda Remaja Masjid” karena pengurusnya kini sudah berusia dewasa, dan bukan lagi berada dalam kategori remaja.