Koma.id- Pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Haji 2024 tengah memicu kontroversi dan spekulasi terkait adanya kepentingan politis di balik keputusan tersebut. Ketegangan politik yang meningkat semakin menguatkan dugaan bahwa Pansus ini memiliki agenda tertentu.
Usai pembentukan Pansus, Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, secara terbuka menargetkan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), dalam perayaan ulang tahun partainya di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pekan lalu.
Reaksi terhadap pembentukan Pansus ini datang dari berbagai kalangan. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, Mustolih Siradj, yang sebelumnya mengkritik pembentukan Pansus Haji, menyatakan kekagetannya terhadap intensitas konflik yang semakin meningkat.
Mustolih mengakui bahwa ia awalnya mengira dinamika politik terkait Pansus akan terbatas pada perdebatan di parlemen, namun kini isu tersebut telah meluas dan melibatkan banyak pihak.
Direktur Center for Economic and Democracy Studies (Cedes), Zaenul Ula, turut memberikan komentar mengenai pembentukan Pansus Haji. Ia menilai bahwa proses pembentukan Pansus terkesan tergesa-gesa dan mencurigakan, mengingat Pansus dibentuk sebelum proses penyelenggaraan ibadah haji dan evaluasinya selesai.
Ia menilai langkah ini menunjukkan adanya kesan bahwa prosedur pembentukan Pansus tidak dilakukan dengan tata cara yang tepat dan mungkin terpengaruh oleh kepentingan politik tertentu.