KOMA.ID, JAKARTA – Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab telah resmi mendapatkan pembebasan murni dari Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Jakarta Pusat.
Habib Rizieq tiba Bapas Kelas 1 Jakarta Pusat di Jalan Percetakan Negara, Cempaka Putih pukul 10.25 WIB. Tampak ia didampingi sejumlah kuasa hukum untuk mengambil dokumen pembebasan mursi atau berakhirnya masa pembebasan bersyaratnya atas kasus tindak pidana kekarantinaan Covid-19.
Kepada awak media, Habib Rizieq menyatakan akan tetap melanjutkan dakwah. Apalagi dengan demikian, ia sudah kembali bisa melakukan aktivitas sosial politiknya yang selama ini ia urungkan karena masih dalam proses pembebasan bersyarat.
“Setelah pembebasan bersyarat ini saya akan tetap melakukan dakwah dam akan ikut serta dalam aksi terutama aksi bela Palestina,” kata Habib Rizieq, Senin (10/6).
Tak hanya itu, Habib Rizieq pun mengaku akan terus melanjutkan agenda pengusutan terkait dengan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh oknum aparat kepada santri-santrinya dalam tragedi KM 50 itu.
“Saya bersumpah demi Allah, siapa pun pihak mana pun yang terlibat di pembantaian KM 50 saya akan kejar dari dunia sampai akhirat, intinya di dunia ini saya akan kejar mereka sampai proses hukum nasional maupun internasional,” tegasnya.
Diklaim Habib Rizieq, kasus KM 50 ini akan terus diperpanjang sampai semua pihak yang terlibat di dalam kasus ini diadili secara hukum. Bahkan dokumen penting terkait dengan peristiwa yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 pada 7 Desember 2020 itu ke beberapa negara.
“Kita juga sudah mengirimkan beberapa berkas dari beberapa waktu yang lalu, baik itu ke beberapa negara yang peduli terkait pelanggaran HAM,” tandasnya.
Selain itu, suami Syarifah Mona Hasina Alaydrus tersebut akan menggerakkan para umat Islam untuk melakukan maraton doa untuk 6 (enam) pengawalnya dari FPI yang menjadi korban pembantaian KM 50.
“Saya juga akan gerakkan semua para habaib, para kiyai, para ustadz, pondok pesantren, majelis taklim untuk membaca doa secara khusus untuk para korban pembantaian KM 50 dan dengan pihak yang terlibat pada pembantaian KM 50, hancur, binasa, rusak dan hina hidupnya,” tegas Habib Rizieq.
Terakhir, Habib Rizieq pun mengultimatum orang-orang yang membencinya agar bisa berhadapan secara jantan face to face. Jangan sampai menjadi pecundang karena hanya mau menyerang saat dirinya lengah.
“Sekali lagi saya bersumpah, saya menyatakan perang kepada semua pihak yang terlibat dalam pembantaian KM 50. Dan saya tunggu mereka, kapan mereka mau bantai, kapan mereka mau hadang, dan kapan mereka mau serang,” ucap Habib Rizieq.
“Tapi ingat, kalau mereka mau perang yang gentleman, jangan saya sedang jalan bersama anak, istri dan cucu saya mereka melakukan pencegatan. Sergap secara gentleman,” pungkasnya.