Gulir ke bawah!
KeamananNasional

Indonesia Jamin Agenda World Water Forum di Bali Aman dari Ancaman Radioaktif & Nuklir

8908
×

Indonesia Jamin Agenda World Water Forum di Bali Aman dari Ancaman Radioaktif & Nuklir

Sebarkan artikel ini

Koma.id – Pemerintah Indonesia berkomitmen menjamin keamanan pada pelaksanaan Forum Air Dunia ke-10 yang diselenggarakan pada tanggal 18—25 Mei 2024 di Bali.

Badan Pengatur Tenaga Nuklir (BAPETEN) menjamin kelancaran dan keamanan penyelenggaraan acara dari ancaman radioaktif dan nuklir.

Silakan gulirkan ke bawah

Direktur Dukungan Teknis dan Kesiapsiagaan Nuklir (DK2N) BAPETEN, Zulkarnain mengatakan, lembaganya telah terlibat aktif dalam menangani potensi kejahatan yang melibatkan radioaktivitas dan nuklir. Hal ini sejalan dengan tugas dan fungsi BAPETEN dalam menjamin pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai.

Dalam pelaksanaan pengaturan keamanan, BAPETEN berkoordinasi dengan Pasukan Keamanan Presiden (Paspampres) sebagai koordinator keamanan pada Forum Air Dunia ke-10.

“BAPETEN ikut mengamankan KTT World Water Forum 2024 sebagai Major Public Event (MPE) untuk memastikan tidak ada kasus penyalahgunaan zat radioaktif untuk tujuan teror hingga mengganggu acara tersebut,” kata Zulkarnain.

Ia mengungkapkan, dalam penyelenggaraan World Water Forum ke-10, BAPETEN bertugas melakukan pemetaan awal radioaktivitas lingkungan dan deteksi di sekitar lokasi kegiatan dengan bantuan Detail Keamanan Presiden. BAPETEN juga berperan sebagai Mobile Expert Support Team (MEST) yang akan membantu tindakan respon ketika terjadi ancaman atau insiden keamanan nuklir sebelum atau selama kegiatan Forum Air Dunia ke-10.

Pengaturan pengamanan tersebut, mulai dilaksanakan pada tanggal 16 Mei, dengan memetakan tingkat radiasi latar di beberapa venue 10th World Water Forum dan beberapa lokasi lain yang dianggap vital, antara lain =Bali International Convention Center (BICC) sebagai tempat agenda forum dan Garuda Wisnu Kencana Bali sebagai tempat diselenggarakannya agenda Gala dinner. Pemetaan serupa juga dilakukan di kawasan bandara dan kawasan Nusa Dua.

“Pemetaan tersebut, bertujuan untuk memperoleh data mengenai nilai radioaktivitas lingkungan dalam kondisi normal sehingga apabila terjadi peningkatan nilai radioaktivitas melebihi batas yang ditetapkan dan berpotensi mengganggu jalannya World Water Forum 2024, dapat dilakukan langkah-langkah penanggulangan yang tepat. segera diambil,” kata Zulkarnain.

Ia mengatakan, World Water Forum ke-10 merupakan MPE yang berstandar internasional dan mempunyai nilai politik yang tinggi. Dengan demikian, peristiwa tersebut, mempunyai ancaman keamanan yang besar, termasuk penyalahgunaan radioaktivitas atau senjata nuklir untuk teror.

“Ancaman keamanan penggunaan zat radioaktif telah menjadi ancaman nyata di dunia, termasuk di Indonesia. BAPETEN hadir untuk mencegah penyalahgunaan zat radioaktif untuk tujuan yang tidak damai, sejalan dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai diamanatkan dalam UU Ketenagalistrikan dan untuk menunjukkan komitmen kepada dunia bahwa Indonesia berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dan keamanan dunia,” kata Zulkarnain.

Sementara itu, Koordinator Kelompok Fungsi Teknik BAPETEN, Wita Kustiana mengatakan, BAPETEN telah menerjunkan sepuluh personel yang dilengkapi berbagai alat deteksi untuk mengamankan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali.

BAPETEN menugaskan, sepuluh personel pengamanan World Water Forum 2024 yang dilengkapi peralatan deteksi dan respon antara lain backpack spectrometer (spectrometer AT6101C), survey meter radiasi (RadEye PRD), survey meter kontaminasi (RadEye B-20), alat identifikasi nuklida (identifier) , APD dan dosimeter pribadi,” kata Wita Kustiana.

Sebagai informasi, World Water Forum merupakan forum sektor air terbesar di dunia yang dilatarbelakangi oleh semakin mendesaknya permasalahan sumber daya air dan semakin sulitnya akses terhadap ketersediaan air yang berkualitas dan berkelanjutan.

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.