Koma.Id, Jakarta –  Masa depan Investasi Telkomsel ke Gojek-Tokopedia (GOTO), bakal seperti  skandal perampokan uang negara ala skandal Bank Centruy. Pasalnya, investasi perusahaan plat merah di bawah naungan  Menteri BUMN Erick Thohir di perusahaan gabungan Gojek-Tokopedia senilai 370 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp5 triliun itu disinyalir sarat korupsi, kolusi den nepotisme (KKN).

Demikian kata Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule melansir akun Twitternya, Jumat (10/6/2022).

“Investasi Telkom lewat Telkomsel ke GOTO sekitar Rp 6,4 Triliun sangat berpotensi jadi skandal perampokan uang negara seperti skandal Bank Century yang merugikan negara Rp 8 Triliun,” ujar Iwan Sumule melalui akun Twitternya, Jumat (10/6).

Iwan Sumule menyerukan seluruh unsur masyarakat agar mendesak aparat dan parlemen bertindak mengusut tuntas masalah investasi yang diduga syarat akan KKN tersebut.

“Kenapa aparat penegak hukum ataupun DPR RI tak begitu peduli? Investasi ke GOTO pun sarat KKN,” demikian Iwan Sumule

Dugaan Patgulipat Kakak Beradik Erick Thohir-Boy Thohir Dalam Investasi GOTO

Dugaan adanya patgulipat Menteri BUMN Erick Thohir dan kroninya dalam investasi Telkomsel-yang merupakan anak perusahaan BUMN Telkom kepada GOTO sempat mencuat ke permukaan.

Bahkan beberapa waktu lalu, terjadi penurunan nilai saham GoTo, karena dianggap ada campur tangan dari Menteri BUMN, Erick Thohir.

Emiten yang gaungnya akan melesat naik harga itu menjadi turun akibat investasi Telkomsel dengan Erick Thohir sebagai pimpinan pucuk dari provider komunikasi plat merah itu.

Mantan Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto, dalam laman akun Facebooknya yang tampak pada, Sabtu (21/5) lalu, menggambarkan lengkap persoalan investasi Telkomsel kepada GOTO mencapai triliunan rupiah yang diduga menyebabkan adanya dugaan KKN Erick Thohir dan kakaknya Boy Thohir.

Agustinus membeberkan bahwa pascapembelian saham GOTO oleh Telkomsel, pada 18 Mei 2021 yakni 150 juta dollar AS atau setara Rp 2,1 triliun yang dikoversi menjadi 29.708 lembar.

Lalu 300 juta dollar AS setara Rp 4,2 triliun yang merupakan opsi beli menjadi 59.417 lembar. Sehingga total 89.125 lembar saham senilai Rp6,3 triliun uang Telkomsel mengalir kepada GOTO.

Namun, pada 13 Mei 2022 saham GOTO anjlok 50 persen lebih sejak IPO menjadi Rp 194 perlembar. Nilainya turun sebesar 26 persen dari harga pembelian oleh Telkomsel yakni Rp 265,5 perlembar.

Temukan juga kami di Google News.