KOMA.ID – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengatakan, bahwa lolosnya konvoi ormas Khilafatul Muslimin untuk mengampanyekan ideologi dan sistem politik Khilafah Islamiyah adalah tamparan keras bagi Indonesia.
Hal ini dinilainya sebagai bom waktu jika tidak kunjung disikapi tegas, sebab Khilafah yang dipropagandakan oleh kelompok-kelompok seperti Khilafatul Muslimin hingga eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah ancaman bagi eksistensi Pancasila.
“Kita harus minta Khilafatul Muslimin dibubarkan, mau tidak mau itu mereka gelorakan ajaran khilafah,” kata Habib Syakur dikutip oleh KOMA.ID, Sabtu (4/6).
Menurutnya, Khilafah tidak bisa diterapkan di Indonesia, bahkan jika dibiarkan, maka propaganda gerakan kelompok pengasong Khilafah bisa membahayakan eksistensi Pancasila sebagai falsafah dan ideologi yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Khilafah bagian dari syariat Islam yang mana?. Khilafah dalam konteks pemerintahan yang murni hanya era Rasulullah SAW, selebihnya semua tidak ada yang murni. Karena Rasulullah dipandu langsung oleh Allah, setelahnya kan semua hasil ijtihad,” tuturnya.
Baginya, tak ada celah bagi ideologi lain untuk mencoba keberuntungan yakni diterapkan di Indonesia. Karena Indonesia sudah memiliki ideologi dan falsafah lain hasil kesepakatan para pendiri bangsa dan ulama di kala itu, yakni Pancasila.
“Indonesia sudah menjadi negara dengan ideologi Pancasila dan UUD 1945, itu jelas diatur dalam konsensus kebersamaan,” tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah orang yang menjadi bagian dari kelompok Khilafatul Muslimin melakukan konvoi dan arak-arakan dengan membawa atribut propaganda Khilafah. Mulai dari poster maupun bendera Tauhid.
Peristiwa konvoi tersebut terjadi di beberapa kawasan, seperti di Brebes Jawa Tengah, Cawang Jakarta Timur hingga area Bogor Jawa Barat.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah orang yang terlibat di dalam agenda konvoi Khilafah itu.
“Di Jabar sudah dilakukan pemeriksaan ada beberapa yang melaksanakan konvoi. Ada yang di daerah Cimahi dan Karawang kalau tidak salah,” kata Kombes Pol Ibrahim pada hari Selasa (31/5).
Ia juga menyatakan bahwa kegiatan tersebut tidak ada pemberitahuan kepada Kepolisian, apalagi izin.
“Kegiatan tersebut tidak mempunyai izin,” pungkasnya.