Gulir ke bawah!
Ekonomi

Pertamina Tegaskan Tak Ada Kenaikan Harga BBM Nonsubsidi untuk Juni 2024

9694
×

Pertamina Tegaskan Tak Ada Kenaikan Harga BBM Nonsubsidi untuk Juni 2024

Sebarkan artikel ini
BBM
Pengisian BBM subsidi jenis Pertalite.

Koma.id – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, memastikan tidak ada kenaikan harga untuk bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, seperti Pertamax series dan Dex series, pada Juni 2024.

“Penyesuaian harga BBM nonsubsidi memang mengacu pada regulasi. Namun pada kondisi saat ini kami mendukung upaya Pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, Sabtu (1/5/2024).

Silakan gulirkan ke bawah

Walau harga minyak dunia cenderung naik dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga memutuskan untuk tidak menaikkan harga BBM nonsubsidi pada bulan Juni.

Irto menjelaskan bahwa keputusan untuk mempertahankan harga BBM mengacu pada beberapa aspek yang tercantum dalam Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga jual BBM nonsubsidi.

Sementara itu, harga BBM Pertamina adalah sebagai berikut: Pertamax Rp12.950 per liter; Pertamax Green 95 Rp13.900 per liter; Pertamax Turbo Rp14.400 per liter; Dexlite Rp14.550 per liter; dan Pertamina Dex Rp15.100 per liter.

Harga tersebut berlaku di wilayah Jawa dan daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.

Sejak awal tahun 2024, pemerintah telah menahan kenaikan harga BBM baik subsidi maupun nonsubsidi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sebelumnya menyatakan bahwa penahanan harga BBM hingga Juni 2024 dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat pasca-pandemi COVID-19.

Harga minyak dunia yang bergejolak, eskalasi konflik di Timur Tengah, dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyebabkan peningkatan kompensasi dan anggaran subsidi BBM dalam negeri.

Di samping itu, Presiden Joko Widodo menyatakan akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM pada Juni mendatang setelah ditahan sejak awal tahun. Menurutnya, keputusan pemerintah mengenai harga BBM sangat berpengaruh terhadap hajat hidup masyarakat luas.

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.