Gulir ke bawah!
Opini

Optimisme KAMMI Merawat Indonesia

18864
×

Optimisme KAMMI Merawat Indonesia

Sebarkan artikel ini

Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis Buku “Optimisme KAMMI Merawat Indonesia”

Koma.id – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) merupakan salah satu organisasi mahasiswa di Indonesia yang lahir pada momentum reformasi 1998, tepatnya 29 Maret 1998. Sepak terjang KAMMI dari waktu ke waktu tergolong sangat apik dan layak diapresiasi. Selain konsisten menyuarakan kepentingan masyarakat luas juga aktif melakukan berbagai kegiatan sosial, di samping melakukan kaderisasi sebagai upaya melahirkan kepemimpinan di Indonesia yang lebih kompetitif.

Silakan gulirkan ke bawah

Kini KAMMI sudah berusia 26 tahun, seusia reformasi yang juga sudah genap 26 tahun. Pengalaman melakoni berbagai agenda perubahan di semua lini selama dua dekade lebih merupakan tapak sejarah yang sangat berharga. Berbagai momentum memiliki hambatan dan peluangnya masing-masing. Semua itu adalah model penting dalam melangkah sekaligus menjalankan aksi gerakan ke depan. Terutama dalam memastikan KAMMI eksis dan konsisten pada jalur perjuangan untuk perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Pada 20-26 Mei 2024 KAMMI menyelenggarakan Muktamar ke-XIII yang berlangsung di Kota Mataram, NTB, tepatnya di Ballroom Islamic Center NTB. Pembukaan hajatan terbesar dua tahunan ini berlangsung pada Selasa 21 Mei 2024 dengan menghadirkan beberapa tokoh penting seperti Ir. Joko Widodo (Presiden Indonesia), Marsekal TNI (Pur.) Hadi Tjahjanto (Menkopolhukam), dan Dr. H. Lalu Gita Ariadi (Pj. Gubenur NTB), serta Zaky Ahmad Rivai (Ketua Umum PP KAMMI).

Berdasarkan informasi panitia dan publikasi yang tersebar di berbagai media sosial, para tokoh ini akan bersama-sama menyampaikan gagasan penting seputar materi “Konsistensi KAMMI dalam Melahirkan Kepemimpinan Bangsa untuk Terus Merawat Indonesia”. Sebagai masyarakat biasa yang pernah bergulat, tepatnya kaderisasi di KAMMI dari komisariat hingga pusat (2003-2013), saya berpandangan bahwa KAMMI semakin mampu menunjukan posisinya sebagai elemen muda bangsa yang layak diperhitungkan. Sehingga posisi ini harus terus dijaga dengan baik dengan langkah gerakan yang semakin tegas dan jelas.

Lebih lanjut, mengenai kehadiran presiden Joko Widodo dan ikhtiar KAMMI untuk melahirkan kepemimpinan bangsa agar terus merawat Indonesia, saya mencatat beberapa poin penting. Pertama, KAMMI harus terus menjaga hubungan baik dengan pemerintah. Kita harus akui bahwa “muslim negarawan” sebagai kodel kepemimpinan yang kerap dinarasikan KAMMI berujung pada keterlibatan KAMMI dalam memajukan bangsa. Kuncinya adalah kepemimpinan nasional, dalam hal ini presiden dan kepemimpinan daerah seperti gubernur, bupati dan walikota. Menjaga hubungan baik dan adanya aksi kolaboratif dengan pemerintah di berbagai levelnya perlu diperkuat dan dijaga.

Kedua, KAMMI harus konsisten menjaga warna gerakan. KAMMI merupakan gerakan mahasiswa berbasis massa muslim yang selalu dinisbatkan sebagai gerakan moral dan intelektual. Dua warna ini harus terus dijaga dalam rangka memastikan KAMMI masih berada jalur yang benar. Moralitas dan intelektualitas adalah kunci sekaligus modal penting bagi KAMMI. Kemampuan KAMMI untuk menjaganya menjadi garansi bahwa KAMMI masih konsisten. Bukan saja sebagai gerakan mahasiswa yang elegan dan relevan tapi juga gerakan mahasiswa muslim yang layak diperhitungkan.

Ketiga, KAMMI harus konsisten menjalankan proses kaderisasi dan ekspansi. Kaderisasi adalah kunci maju dan mundurnya organisasi seperti KAMMI. Kemampuan KAMMI melakukan kaderisasi di berbagai perguruan tinggi dan daerah atau kota dapat menopang KAMMI untuk melakukan ekspansi organisasi. Bila kaderisasi berlangsung dengan baik maka agenda ekspansi bakal berlangsung masif. Dalam rangka itu, KAMMI harus menyusun strategi jitu, sehingga dapat dijalankan oleh seluruh elemen yang ada di KAMMI, dari pusat hingga komisariat.

Konsistensi KAMMI dalam melahirkan kepemimpinan bangsa merupakan agenda strategis KAMMI. Karena itu, semua elemen harus mengambil peran atau turun tangan. Berbagai struktur mesti diberi beban atau tanggungjawab untuk memastikan agenda ini berjalan dengan baik. Selebihnya, harus ada evaluasi rutin sehingga agenda ini mendapatkan masukan dan strategi yang terus menerus apik dan semakin relevan. Bila konsisten maka KAMMI dapat melakukan tugas lanjutan yaitu merawat Indonesia. Sebuah tugas yang bukan saja mulia tapi juga relevan bagi KAMMI.

Sebagai apresiasi sekaligus sumbangsih gagasan untuk menjalankan agenda semacam itu, pada momentum Muktamar ke-XIII ini saya menulis dan menerbitkan sebuah buku berjudul “Optimisme KAMMI Merawat Indonesia”. Buku setebal 192 ini diterbitkan oleh Zahir Publishing pada 20 Mei 2024. Buku ini merupakan bunga rampai makalah dan artikel saya yang pernah dimuat di berbagai media massa dan media online beberapa tahun terkahir serta saat menjadi narasumber beberapa forum KAMMI di beberapa kampus dan kota. Semoga bukunya menambah bacaan dan bermanfaat bagi kader KAMMI di seluruh Indonesia!

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.
Opini

Oleh: Abdul Ghopur Sepanjang bergulirnya reformasi pasca pemerintahan…

Opini

Oleh: Ayik Heriansyah Pengurus Lembaga Dakwah PWNU Jabar…