KOMA.ID, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menangkap sinyal positif atas wacana pembentukan presidential club yang bakal dibentuk oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Saya kira ini pemikiran orisinil yang positif. Nyaris genuine ya, dan patut untuk direalisasikan,” kata Habib Syakur kepada wartawan, Minggu (5/5).
Menurutnya, Presidential Club ini bisa membuat nuansa politik di Indonesia adem ayem dan kondusif. Bahkan, jalur komunikasi lintas pimpinan di negeri ini bisa lebih mudah, karena berada dalam satu wadah yang sama.
“Ada para mantan Presiden yang notabane ada yang berseberangan ya, tapi dengan wacana ini bisa membuat semuanya kembali berpelukan untuk kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya.
Namun demikian, perlu ada upaya ekstra keras untuk merealisasikan program Presidential Club ini. Yang paling berat menurut Habib Syakur adalah bagaimana semua unsur pimpinan ini bisa meredakan ego masing-masing.
“Tidak mudah, apalagi ini ego sektoral ya, tidak mudah. Tapi saya yakin Prabowo sebagai poros tengah ini bisa membuat semuanya kembali satu meja dan tertawa bersama,” tuturnya.
Tantangan lainnya menurut Habib Syakur adalah melawan sikap culas sejumlah kalangan yang tidak ingin para pemimpin bangsa ini bersatu dan rukun.
“Ada lah, pasti ada pihak yang tak ingin Indonesia ini adem ayem, rukun dan saling bersinergi. Kelompok khilafah terutama, tak akan mau Indonesia adem, karena sulit bagi mereka untuk melakukan provokasi ideologi,” tukasnya.
Lebih lanjut, ulama asal Malang Raya ini berharap Presidential Club bisa direalisikan, sehingga polarisasi yang ada, tidak hanya di kalangan akar rumput, akan tetapi di pucuk pimpinan elite bisa disudahi.
“Semoga, saya harap ini bisa diwujudkan demi membangun Indonesia yang lebih baik, demi Indonesia Emas 2045. Karena hanya gotong royong dan persatuan, cita-cita itu bisa direalisasikan,” tegasnya.
“Bapak bangsa kita, founding fathers kita, bung Karno sudah menekankan Holopis Kuntul Baris, ini kunci sukses kita mewujudkan Indonesia Maju saya kira,” pungkas Habib Syakur.
Gagasan Presidential Club
Sebelumnya, ‘Presidential Club’ itu diutarakan oleh Juru Bicara (Jubir) dari Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. Apa itu ‘Presidential Club’?.
“Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua,” ujar Dahnil kepada wartawan, Jumat (3/5).
Dahnil mengatakan perkumpulan itu bakal berisikan para presiden Indonesia terdahulu. Harapannya, perkumpulan itu bisa menunjukkan bahwa pemimpin bangsa Indonesia kompak, rukun, dan guyub.
“Ya, semua mantan presiden kita yang masih ada. Pak Prabowo berharap, sebagai bangsa besar para pemimpinnya kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik,” jelasnya.
Spirit politik utama Pak @prabowo adalah persatuan. Merawat kerukunan, keguyuban dan gotong royong.
Di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian, persatuan adalah keniscayaan utama. pic.twitter.com/aquomMGN2e
— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) May 5, 2024