Koma.id – Eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak), Rafael Alun Trisambodo terbukti tak taat dalam membayar pajak bahkan menyembunyikan harta kekayaannya.
Hal ini merupakan hasil temuan tim investigasi Kemenkeu terhadap harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo.
Tim investigasi menemukan dugaan fraud dalam empat hal. Pertama, terbukti yang bersangkutan tidak menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang baik dalam dan di luar kedinasan.
“RAT juga tidak melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) secara benar, tidak patuh dalam pelaporan dan pembayaran pajak serta memiliki gaya hidup pribadi keluarga yang tidak sesuai dengan asas kepatuhan dan kepantsan sebagai ASN,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Awan Nurmawan Nuh.
Kedua, ia menuturkan, Rafael Alun Trisambodo tidak melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketiga, menjadi perantara yang menimbulkan konflik kepentingan terkait jabatannya.
Keempat, terdapat informasi lain yang mengindikasikan ada upaya Rafael Alun Trisambodo menyembunyikan harta kekayaan dan sumber perolehannya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun sudah menyetujui pemecatan Rafael Alun Trisambodo dari ASN. Itjen Kementerian Keuangan telah memberikan rekomendasi terkait pemecatan itu setelah menemukan berbagai bukti dalam audit investigasi.
“Usulan sudah disampaikan dan ibu Menkeu sudah menyetujui,” ujar Awan, saat konferensi pers Tindak Lanjut Penanganan Pegawai di Jakarta,.
Awan memaparkan sejumlah temuan bukti yang menyebabkan Rafael Alun Trisambodo dipecat berasal dari tiga tim audit investigasi. Tiga tim itu antara lain tim eksaminasi laporan harta kekayaan, tim penelusuran harta kekayaan yang belum dilaporkan serta tim investigasi dugaan fraud.
Melalui tim eksaminasi laporan harta kekayaan, Itjen telah meneliti seluruh harta yang dilaporkan dan mencocokkan dengan bukti kepemilikan. Dari temuan itu terdapat beberapa harta yang belum didukung oleh bukti otentik kepemilikan.
Itjen juga meneliti mendalam atas harta yang dipamerkan di media sosial baik video, foto dan lain sebagainya dari tim tersebut.
Awan menambahkan, hasil dari tim penelusuran harta kekayaan yang belum dilaporkan yakni terdapat hasil usaha sewa yang tidak sepenuhnya dilaporkan dalam harta.
Selain itu, Rafael Alun Trisambodo juga ditemukan tidak sepenuhnya melaporkan harta berupa uang tunai dan bangunan, serta ditemukan sebagian aset Rafael Alun Trisambodo diatasnamakan pihak terafiliasi yakni orangtua, kakak, adik dan teman.
Sebelumnya, Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan, Awan Nurmawan menyampaikan rekomendasi untuk memecat Rafael Alun Trisambodo dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak (DJP) wilayah Jakarta Selatan.
Rekomendasi ini diputuskan setelah Itjen Kementerian Keuangan mengaudit Rafael Alun atas dugaan upaya menyembunyikan harta dan sumber perolehannya.
“Dari temuan bukti dalam audit itu Itjen merekomendasikan untuj memecat RAT, usulannya sudah disampaikan dan Bu Menteri (Sri Mulyani Indrawati) sudah menyetujunya,” ujar Awan saat konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu (8/3/2023).
Awan mengatakan, selama mengaudit Rafael, Inspektorat Jenderal membentuk tiga tim. Pertama, yaitu tim eksaminasi yang bertugas menelusuri dan mencocokkan laporan harta kekayaan.
“Dari hasil penelusuran tersebut, terdapat beberapa harta milik Rafael yang belum didukung bukti otentik kepemilikannya,” ujarnya.
Trik Rafael Alun Sembunyikan Harta
Tim kedua yaitu bertugas menelusuri harta kekayaan yang belum dilaporkan. Dan hasilnya, terdapat usaha yang tidak dilaporkan harta kekayaannya. Kekayaan yang dimaksud asa dalam bentuk uang tunai dan bangunan.
Kemudian, Awan menyampaikan terdapat aset diatasnamakan dengan pihak terafiliasi, seperti aset Rafael atas nama sang kakak, orang tua, adik atau teman.
Tim ketiga yaitu tim investigasi dugaan fraud. Dalam hasil invesitasi tim, Rafael terbukti tidak menunjukan integritas dan keteladanan sikap dengan tidak melaporkan harta kekayaan secara benar.
Bahkan, Rafael terbukti menjadi perantara yang menimbulkan konflik kepentingan dan terindikasi berupaya sembunyikan harta dan sumber perolehan hartanya.
“Tidak patuh dalam pelaporan pajak, gaya hidup yang tidak sesuai asas kepatutan,” pungkasnya.
Status pemecatan Rafael sebagai ASN pun masih dalam proses.