Koma.id – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Papua, Natalius Pigai, angkat suara terkait reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (15/6/2022) kemarin.

Pigai menilai, jika dalam satu periode kepemimpinan melakukan banyak reshuffle, maka kualitas pemimpin tersebut dapat diragukan.

“Anda 4 kali ke Pasar Beli Ikan tapi semua busuk mk Anda tdk cakap belanja. Jika dlm 5 thn reshuffle lebih dari 2 kali artinya Anda Kapasitas Abal2 jd Pemimpin,” kata Pigai dikutip Koma.id dari akun Twitter-nya, Kamis (16/6/2022).

Dia menegaskan, di Amerika dan Eropa dirinya belum pernah melihat sosok presiden melakukan pergantian kabinet selama satu periode.

“Di US & Eropa Sy tdk pernah melihat Presiden lakukan resuffle berkali2 dlm 1 periode. JD WAJAR DIOLOK2 ORG. MALU DONG!,” cuitnya.

Sementara itu, masuknya tiga jabatan baru wakil menteri pada kabinet Jokowi-Amin sangat disesalkan. Karena peran wakil menteri yang tidak optimal dan pemborosan keuangan negara. Sehingga pantas dinilai bahwa pelantikan wakil menteri lebih bernuansa politik.

“Mari kita koreksi posisi wakil menteri yang ada saat ini. Bisa dilihat bagaimana kiprahnya. Tidak bermanfaat. Jadi untuk apalagi ada wakil menteri,” ujar peneliti kebijakan publik IDP-LP, Riko Noviantoro kepada Koma.id, Rabu (15/6/2022).

Temukan juga kami di Google News.