Koma.id- Isu Partai Cokelat, yang diidentikkan dengan Polri, kembali mencuat setelah PDIP menuding institusi tersebut terlibat dalam upaya cawe-cawe di Pilkada Serentak 2024. Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Soedeson Tandra, memberikan tanggapan tegas terkait tudingan tersebut.
Ia menilai bahwa isu ini sarat dengan kepentingan politik dari salah satu partai, tanpa bukti konkret yang mendukung tuduhan tersebut.
Menurut Tandra, jika terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian, hal tersebut adalah ulah oknum dan bukan kebijakan yang berasal dari pimpinan tinggi Polri, termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia juga menyentil PDIP, mempertanyakan apakah selama 10 tahun partai tersebut berkuasa, isu serupa pernah mencuat.
Di sisi lain, dinamika terkait isu ini semakin panas di Papua. Ratusan pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tommy Mano (BTM) dan Yeremias Bisai (YB), menggelar aksi protes di lokasi pleno rekapitulasi suara yang digelar oleh KPU Kota Jayapura di Hotel Grand Abe, Kota Jayapura, Senin (9/12/2024).
Para pendukung membawa spanduk dengan berbagai pesan keras, salah satunya bertuliskan, “Partai Coklat, Hentikan Sandiwaramu yang Merusak Kepercayaan Rakyat pada Institusi Negara.”