Koma.id – Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjadi Pelaksana Tugas Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai tepat. Hal itu disampaikan langsung oleh Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas Asrinaldi.
Hal tersebut karena posisi Kepala Otorita IKN haruslah diisi sosok yang memiliki kemampuan teknis soal infrastruktur dan pembangunan.
“Pak Basuki ‘kan memegang kementerian yang bertanggung jawab terhadap infrastruktur, jadi secara otomatis dia pasti sudah tahu,” katanya di Jakarta, Senin (3/6/2024).
Asrinaldi justru akan menyayangkan jika posisi teknis tersebut justru ditempati tokoh politik yang menjadi koalisi pemerintah. Masuknya tokoh politik dinilai Asrinaldi justru akan memperlambat progres pembangunan IKN karena dianggap tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang teknis infrastruktur.
Selain itu, dia juga berharap kepada pemerintah selanjutnya untuk tidak menjadikan posisi kepala dan wakil kepala Otorita IKN sebagai jabatan politis semata.
“Kalau pemerintah yang baru melakukan hal tersebut, saya khawatir akan ada dampak yang besar pada penyelenggaraan pemerintahannya. Posisi jelas membutuhkan orang yang paham dengan kondisi ibu kota baru, tentu orang profesional,” kata Asrinaldi.
Mengenai alasan mundurnya Bambang Susantono dari posisi Kepala Otorita IKN, Asrinaldi menilai hal itu karena Bambang tidak bisa menyelesaikan pembangunan IKN tepat waktu.
“IKN ‘kan harus dipaksakan tahun ini selesai. Sementara waktu yang dipaksakan tahun ini enggak cukup. Kalau dipaksakan, kerjanya jadi amburadul,” kata dia.