Koma.id – Rapat Kerja Nasional atau Rakernas V yang bakal digelar di Beach City International Ancol, Jakarta, pada 24-26 Mei 2024 oleh PDI Perjuangan (PDIP) tak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi). Langkah PDIP itu dinilai karena memburuknya hubungan dengan Jokowi.
Meskipun rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P telah dimulai pada Jumat (17/5/2024), Presiden Joko Widodo ataupun Wakil Presiden Ma’ruf Amin belum diundang untuk menghadirinya.
Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia Adi Prayitno sampaikan menanggapi terkait tidak diundangnya Presiden Jokowi di Rakernas PDIP mendatangkan singgah di akun youtube Kompas (18/5/2024).
“Saya kira tak diundangnya Jokowi dalam Rakernas PDIP menjadi penebal betapa hubungan antara Jokowi dan PDIP sudah wassalam, hubungan keduanya end dan tak bisa lagi diselamatkan,” ujar Adi.
Adi menuturkan hal ini sudah menjadi rahasia umum dimana memang hubungan Jokowi dengan PDIP sudah lama renggang, sudah lama memanas.
“Dan dalam banyak hal memunculkan letupan-letupan konflik politik yang menurut saya sudah menjadi konsumsi publik secara umum,” kata Adi.
Lanjutnnya, dan kalau kita iris satu persatu titik kulminasi dimana hubungan panas antara Jokowi dan PDIP dimulai ketika Jokowi merestui Gibran Rakabumingraka maju di pilpres menjadi pendamping Prabowo Subianto menghadapi jagoan yang diusung PDIP Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
“Itu adalah titik awal dimana PDIP sudah menganggap Jokowi sudah keluar dari barisan, itu adalah titik awal Jokowi sudah tidak lagi dianggap sebagai bagian dari kader PDIP, ” ungkapnya.
Adi menjelaskan praktis setelah itu banyak event-event politik begitu banyak peristiwa-peristiwa politik termasuk kampanye-kampanye politik yang memenangkan Ganjar dan Mahfud juga tidak mengundang Jokowi.
Ia menegaskan tidak mengherankan kalau kemudian Rakernas yang akan dilaksanakan bulan Mei ini PDIP tidak mengundang Jokowi karena Jokowi bagi PDIP sepertinya sudah outsider. Jokowi sudah dianggap bukan bagian mereka.
“Oleh karena itu bagi saya, sekalipun sampai hari ini Jokowi tak dipecat oleh PDIP secara lahiriah. Tapi secara batin, secara chemistry menurut saya Jokowi dan PDIP sudah tak bisa diselamatkan sudah wassalam,” jelas Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia ini.
“Oleh karena itu kalau ke depan PDIP tak mengundang Jokowi bukan suatu hal yang aneh. Karena ini menjadi penegas betapa memang Jokowi dan PDIP tak lagi dalam satu perahu,” terangnya.
Menanggapi undangan dari Rakernas PDI-P yang belum diterima Istana, Koordinator Staf Khusus Presiden Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana mengatakan tidak menjadi persoalan. Pasalnya, Presiden Jokowi selalu menghormati meskipun tak diundang Rakernas PDI-P.
”Diundang atau tidak, Presiden selalu menghormati dan mengucapkan Terima kasih,” ucap Ari Dwipayana singkat kepada media, Jakarta (17/5/2024).