Gulir ke bawah!
Nasional

World Water Forum ke-10 di Bali Diyakini Berdampak Positif untuk Masyarakat

17030
×

World Water Forum ke-10 di Bali Diyakini Berdampak Positif untuk Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Koma.id – Pemerintah Indonesia yakin bahwa event World Water Forum (WWF) 2024 yang akan digelar di Bali, pada 18-25 Mei mendatang akan dapat menghasilkan kebijakan yang memberikan dampak langsung ke masyarakat di negara-negara peserta forum, dan dampak perekonomian bagi masyarakat Bali. Sebab, forum yang mengusung tema “Water for Shared Lrosperity” ini akan dihadiri oleh banyak peserta dari berbagai negara.

Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Manajemen Sumber Daya Air, Firdaus Ali, mengatakan bahwa WWF yang memasuki tahun ke-10 ini ditargetkan melibatkan sekitar 50 ribu partisipan.
“Kemudian bagi Indonesia, khususnya Bali, setiap turis yang datang memberikan opportunity. Mereka spending dan sebagainya,” ujar Firdaus, seperti dilansir Kumparan, hari ini.

Silakan gulirkan ke bawah

Lebih lanjut, Firdaus mengatakan bahwa Indonesia menekankan pentingnya peran air dalam kehidupan semua makhluk hidup. Dengan berbagai tantangan air global, seperti kelangkaan, pencemaran, dan bencana alam akibat perubahan iklim, Indonesia ingin menjadikan air sebagai sumber kesejahteraan dan perdamaian bukan konflik.

“Kami sepakat bahwa forum di Bali nanti akan menjadi pertemuan monumental, guna mentransformasi semua kebijakan untuk bisa menyongsong masa depan agar membuat air menjadi sumber kehidupan, pertumbuhan, kedamaian, dan bukan menjadi sumber bencana,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala BMKG yang juga Penanggung Jawab Bidang Program dan Sesi Panitia Nasional Penyelenggaraan WWF Ke-10, Dwikorita Karnawati, mengatakan pembahasan dalam forum ini terkait dengan iklim, air, pangan, energi, dan kesehatan.
Hasil pembahasan sains dijabarkan, didetailkan, diintegrasikan dengan pembahasan politik, agar pemikiran sains tersebut bisa terimplementasi ke masyarakat, sehingga diharapkan output dari pembahasan ini lebih muda tereksekusi menjadi kebijakan tiap negara peserta,” kata Dwikorita.

Sementara itu, sebagai tuan rumah, Indonesia juga mendorong pembentukan Center of Excellence on Water and Climate Resilience.
“Indonesia akan mengkoordinasikan Center of Excellence on Water and Climate Resilience. Jadi, aliansi dari yang sudah ada di Asia Pasifik ataupun di dunia akan berkoordinasi dalam koordinasi Indonesia. Ini menjadi salah satu tujuan, hasil yang akan diperoleh,” pungkasnya.

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.