Gulir ke bawah!
Nasional

Kemenhub Gelar Investigasi & Copot Terduga Pelaku Penganiayaan yang Tewaskan Taruna di STIP Jakarta

9301
×

Kemenhub Gelar Investigasi & Copot Terduga Pelaku Penganiayaan yang Tewaskan Taruna di STIP Jakarta

Sebarkan artikel ini

Koma.id – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan turun tangan dalam investigasi atas dugaan kasus penganiayaan oleh senior terhadap taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Cilincing, Jakarta Utara.

Investigasi dilakukan setelah tewasnya Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa STIP yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh senior di dalam kampus.

Silakan gulirkan ke bawah

Seluruh kampus STIP Jakarta akan bertanggung jawab serta kooperatif terhadap proses penyidikan kepolisian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kepala Bagian Umum Sekretariat BPSDMP Kemenhub, Ariandy Samsul B, pelaku penganiayaan akan dicopot statusna sebagai taruna.

“Terduga pelaku akan langsung dicopot statusnya sebagai taruna agar tidak mengganggu proses hukum,” kata Ariandy dalam keterangannya, Sabtu, 4 Mei 2024.

Seluruh kampus di lingkungan BPSDM Perhubungan agar lebih meningkatkan pengawasan secara ketat seluruh kegiatan taruna dan pembinaan.

“Baik secara edukasi maupun peningkatan moral taruna-taruni sekolah tinggi di bawah pembinaan Kemenhub untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut ke depan sesuai dengan peraturan pola pengasuhan,” sebutnya.

BPSDMP juga memberikan belasungkawa atas meninggalnya Putu dan menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus ini kepada pihak kepolisian, Polres Jakarta Utara.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, menambahkan bahwa terduga pelaku telah dicopot dari statusnya sebagai taruna STIP dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Penganiayaan yang terjadi diduga tidak dilakukan saat kegiatan kampus, melainkan di dalam toilet kampus atas inisiasi terduga pelaku sebagai seniornya.

Ini merupakan kegiatan yang tidak dilakukan secara resmi oleh lembaga dan merupakan kegiatan perorangan mereka, bukan dilakukan secara terstruktur maupun kurikulum.

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.