HOLOPIS.COM, KOMA.ID – PB SEMMI (Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia) memberikan perhatian atas kondisi Indonesia yang telah menempati peringkat kedua sebagai negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia.
Di mana jumlah emisi karbon yang dihasilkan Indonesia saat ini meningkat sebesar 18,3% pada 2022. Hal ini berdasarkan data dari Global Carbon Project, yang mana peningkatan karbon tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan negara-negara lainnya.
Hal ini seperti disampaikan oleh Sekjen PB SEMMI, Ahmad Marzuki Toekan. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menaruh concern tersebut dan menjadikannya sebagai kajian tersendiri di dalam organisasinya.
“Melihat perkembangan yang tentunya akan berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan yang ada di Indonesia, maka ini menjadi urgensi bagi Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia,” kata Marzuki dalam keterangannya, Jumat (15/3).
Ia juga menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan kajian untuk bagaimana mengurangi produksi emisi karbon tersebut, salah satunya adalah dengan mendorong kebijakan pembatasan usia kendaraan yang ada di Indonesia.
“Kendaraan-kendaraan di Indonesia baik roda dua maupun roda empat harus dibatasi usia penggunaannya, untuk menekan emisi karbon yang dapat merusak lingkungan dan keberlangsungan bumi kita terkhusus di Indonesia,” ujarnya.
Menurut Marzuki, langkah itu harus menjadi perhatian yang sangat serius oleh seluruh pemangku kebijakan.
“Kami akan kerjakan ini dengan serius hingga terbitnya Undang-Undang yang akan mengatur pembatasan usia kendaraan di Indonesia,” tegasnya.
Bahkan PB SEMMI pun menggandeng BRIN (badan riset dan inovasi nasional) untuk membahas persoalan tersebut sekaligus bagaimana agar mendapatkan validitas dalam rangka mewujudkan hal tersebut.
Salah satunya adalah dengan melakukan dialog interaktif dengan pihak BRIN. Bahkan pihak BRIN yang diwakili oleh Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga, Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BRIN Dadan Nugraha.
Dalam kesempatan dialog tersebut, Dadan menyatakan bahwa pihaknya siap untuk berkolaborasi dengan PB SEMMI dalam rangka mewujudkan tujuan penekanan emisi karbon di Indonesia dengan membatasi usia kendaraan.
“Kami terbuka dan mengusulkan untuk dapat berkolaborasi dengan periset yang ada di BRIN,” kata Dadan dalam diskusi interaktif dengan PB SEMMI via Zoom Online pada hari Kamis (14/3).
Kemudian, Dadan juga menyampaikan harapannya, agar upaya kolaborasi ini menjadi hal yang dapat diwujudkan sebagai terobosan mahasiswa untuk menyelamatkan keberlangsungan hidup dengan lingkungan yang sehat di Indonesia.