Gulir ke bawah!
Nasional

Kasus Polisi Peras Polisi, Bripka Madih dan Eks Penyidik Sudah Dikonfrontasi

14838
×

Kasus Polisi Peras Polisi, Bripka Madih dan Eks Penyidik Sudah Dikonfrontasi

Sebarkan artikel ini

Koma.id, Jakarta – Bripka Madih dan eks penyidik inisial TG telah dikonfrontasi terkait dugaan ‘polisi peras polisi’ dalam pengusutan kasus sengketa tanah milik orang tua Madih. Polda Metro Jaya memastikan dari hasil konfrontasi tersebut tudingan ‘polisi peras polisi’ tak terbukti.

“Tidak ada (pemerasan),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko pada wartawan pada Selasa (7/2/2023).

Silakan gulirkan ke bawah

Ditambahkan oleh Trunoyudo dugaan pemerasan tersebut tak bisa dibuktikan.

“Jadi artinya setelah dikonfrontir ya, mendasari konfrontir kedua belah pihak langsung ya ini tidak dapat dibuktikan (dugaan pemerasan). Saya rasa itu,” jelas Trunoyudo.

Trunoyudo sekaligus mengkonfirmasi terkait Bripka Madih ke Polda Metro Jaya pada Senin (6/2) kemarin dalam rangka konfrontasi dengan eks penyidik Polda Metro Jaya berinisial TG.

“Benar, kemarin Bripka Madih datang dalam rangka konfrontir. Karena memang ada hal yang sudah dijelaskan Bripka Masih ke rekan-rekan media, maka salah satu cara adalah dengan konfrontir,” jelas Trunoyudo.

Trunoyudo mengatakan konfrontasi ini melibatkan anggota Propam Polda Metro Jaya. Sebab, status Madih yang masih anggota Polri aktif. Tujuan dilakukan konfrontasi adalah untuk mendapatkan keterangan dari kedua pihak terkait narasi ‘polisi peras polisi’ yang diungkap Bripka Madih sebelumnya.

“Karena yang bersangkutan masih jadi anggota Polri, tentunya Ditreskrimum Polda Metro Jaya libatkan unsur Propam agar ada produk, hal yang memang apa yang disampaikan ini benar atau tidak,” tutur Trunoyudo.

Dalam konfrontasi tersebut, pihak Polda Metro Jaya menanyakan apakah ada permintaan uang dari TG kepada pelapor, dalam hal ini adalah ibunda Madih.

“Terkait ditanyakan apakah ada permintaan uang, disampaikan ‘tidak’ dari TG,” kata Truno.

Saat ditanya soal permintaan uang tersebut, Bripka Madih, kata Trunoyudo, hanya terdiam. Disebutkan, Bripka Madih juga langsung memeluk dan meminta maaf kepada TG.

“Tetapi tidak ada bantahan (dari Bripka Madih), diam. Dan yang kami salut ini, gentle juga dari Bripka Madih, langsung mendatangi TG, memeluk, dan ‘minta maaf, Pak Haji. Saya mohon maaf’. Artinya, kita apresiasi supaya jelas semua. Jangan sampai ini semuanya kemudian menjadi suatu opini yang berkembang di publik, salah satu caranya adalah konfrontir,” jelasnya.

Sebelumnya, pada Minggu (5/2), Bripka Madih dikonfrontasi dengan warga Jatiwarna, Kota Bekasi, terkait sengketa lahan yang dilaporkan orang tua madih. Anggota Provos Polsek Jatinegara ini mengakui telah mengajukan pengunduran diri dari Polri. Dengan mata berkaca-kaca, dia mengaku masih cinta terhadap institusi Polri.

“Ya mohon maaf sekali lagi kepada Bapak Kapolri yang terhormat, Madih ini sebenarnya masih cinta kepada kepolisian, Madih ini masih cinta masih sayang dengan kepolisian,” kata Madih di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (5/2/2023).

Namun Madih mengatakan ingin memperjuangkan haknya. Madih tidak bermaksud membuat persoalannya viral.

“Tapi perjuangan Madih ini, ya Allah, belum titik temu sampai saat ini, belum Allah belum menakdirkan. Tapi sekarang masak sih sampai di sini aja, ane bukan pingin viral ke media, si Madih ini menuntut hak, kalau bicara ane mohon maaf kalau perlakuan ini kurang berkenan di Indonesia, tapi intinya 12 tahun perjuangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Madih meminta agar kasusnya dibuka secara gamblang. Dia lantas memohon kepada Mabes Polri.

“Mohonlah seadil-adilnya kepada Bapak yang terhormat kepolisian, Bapak Kadiv Humas (Kabid Humas Polda Metro Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko), mohonlah dibuka secara gamblang, ane mohon, ya Allah,” ujarnya.

Sebelumnya, video Bripka Madih mengaku diperas saat melaporkan dugaan penyerobotan lahan viral di medsos. Madih mengaku dimintai uang Rp 100 juta hingga tanah seluas 1.000 meter persegi saat mengadukan dugaan penyerobotan lahan tersebut.

Madih mengaku melaporkan kasus tersebut ke oknum polisi berinisial TG. Trunoyudo mengatakan TG sudah pensiun.

“Dan kemudian penyidiknya yang disebutkan atas nama

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.