Koma.id – Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto mengingatkan kembali kepada publik, yakni terkait dengan sosok Anies Rasyid Baswedan pernah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan penyimpangan penggunaan dana di pameran Frankfurt Book Fair 2015.

Dalam kasus tersebut, Anies diduga menyalahgunakan kewenangannya saat menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) kala itu.

Namun, laporan yang dilayangkan era penyidik KPK Novel Baswedan yang juga sepupu Anies tersebut hingga kini seakan tak tersentuh KPK.

Sekarang nama Anies kembali terseret dalam pusaran dugaan korupsi akut terkait penyelenggaraan Formula E di Jakarta. Kasus tersebut masih berproses di KPK.

“Ketika KPK RI saat ini sedang melakukan penyelidikan Formula E Jakarta, Novel Cs mengeluarkan statement untuk ‘Bubarkan KPK’. Di sinilah ‘New Oligarki’ muncul karena Anies pernah berutang budi pada Novel saat masih berada di KPK,” kata Hari kepada wartawan, Selasa (14/6/2022).

Menanggapi berita tersebut, salah satu netizen optimis akan kinerja KPK yang saat ini masih mendalami secara intensif perkembangan dugaan kasus korupsi hetalan Formula E. Ia berharap KPK tidak kalah menghadapi ‘new oligarki’.

“Semoga saja KPK masih tidak kalah dengan ‘new oligarchi’ jadi mungkin menunggu momentum yang tepat untuk menidaklanjuti laporan tersebut…aaminn yra,” kata salah satu akun bernama eagl***** sebagaimana dikutip dari akun Facebook Jari 98.

Sementara akun lain mengatakan bahwa Anies Baswedan dan Novel adalah putera terbaik bangsa sehingga tidak merasa percaya dengan tudingan tersebut.

“Saya tidak percaya, hidup Anies dan Novel, mereka putra terbaik bangsa… lanjutkan Pak Anies, Insha ALla RI 1 Aaminn,” komentar akun @jam**

Temukan juga kami di Google News.