Koma.id – Kelompok Khilafatul Muslimin, HTI, FPI yang menjadi kendaraan politik identitas ketika Anies Baswedan ikut dalam kontestasi Pilkada DKI 2017, sukses mengantarkan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Demikian diungkapkan Koordinator Pergerakan Advokat Nusantara (Perekat), Petrus Selestinus, dalam keterangannya pada Minggu (12/6/2022).
“kelompok tersebut akan terus bermetamorfosa menjadi sebuah kekuatan alternatif yang dikapitalisasi menjadi pendukung Anies Baswedan pada Pencapresan 2024,” kata Petrus.
Ditegaskan Petrus, Anies Baswedan bukan saja harus waspada, tetapi juga harus diwaspadai karena rakyat semakin sadar bahwa politik indentitas merusak integrasi nasional bangsa sehingga akan merugikan pencapresan Anies Baswedan pada 2024.

“Harus diwaspadai, oleh karena jika saja Anies Baswedan menggunakan kekuatan kelompok identitas untuk kepentingan pencapresannya pada 2024,” katanya.
Maka, tegas Petrus, partai politik, KPU, Bawaslu, BNPT dan DENSUS 88 harus mewaspadai Anies Baswedan, karena pendukungnya akan menggunakan politik identitas dalam Pilpres 2024.
“Dengan demikian, maka pencapresan Anies Baswedan pada 2024, menjadi kontraproduktif karena hal itu akan merugikan kepentingan ‘strategis nasional’ yaitu mengancam Integrasi nasional, NKRI, Pancasila dan UUD 1945,” katanya.
“Keterbelahan masyarakat atas dasar SARA akan semakin nyata dan itu menjadi ancaman bagi NKRI dan Pancasila,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan