Koma.id- Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, baru-baru ini memicu kontroversi dengan pidato yang menyinggung tentang orang-orang di sekelilingnya yang menjadi sasaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pernyataan ini langsung menuai tanggapan kritis dari berbagai kalangan.
Menanggapi isu tersebut, Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menegaskan bahwa tuduhan Megawati terhadap KPK tidak berdasar. Ngabalin menekankan bahwa pernyataan tersebut berpotensi memberikan dampak negatif dalam edukasi politik masyarakat, yang bisa menyesatkan publik mengenai fungsi dan kredibilitas lembaga antikorupsi.
Di sisi lain, Pengamat Politik Ujang Komaruddin menganggap bahwa pernyataan Megawati dapat dilihat sebagai bentuk intervensi terhadap proses hukum yang sedang berlangsung. Komaruddin menilai bahwa pernyataan tersebut mencerminkan upaya untuk mempengaruhi atau menekan proses hukum yang menjerat Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid juga menyuarakan kritik terhadap Megawati. Menurutnya, pernyataan Ketua Umum PDIP itu tidak mencerminkan sikap seorang tokoh bangsa yang pernah memimpin pemerintahan. Ia menilai bahwa pernyataan tersebut berlawanan dengan prinsip-prinsip hukum yang seharusnya dijunjung tinggi.