Koma.id – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan rencana presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk presidential club merupakan gagasan mulia untuk Indonesia dan bukan wacana basa-basi.
Rencana pembentukan Klub Presiden sudah didiskusikan jauh-jauh hari oleh Prabowo bersama para kader Gerindra. Tujuan pembentuan wadah tersebut agar para mantan Presiden bisa terus ikut andil dalam membangun bangsa.
“Saya ingat betul, mungkin sekitar tahun 2014 Pak Prabowo itu pernah sampaikan ide tersebut,” kata Habib kepada wartawan Selasa (7/6/2024).
Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR itu, Prabowo menyadari pentingnya melibatkan para mantan Presiden untuk merumuskan kebijakan-kebijakan pembangunan bangsa.
Dengan peran para negarawan tersebut, kata Habib, kebijakan nasional dapat tereksekusi tepat sasaran.
“Tempat diskusi paling tepat terkait kebijakan-kebijakan pembangunan bangsa adalah bersama para pemimpin tertinggi yang juga pernah merumuskan kebijakan negara di masa silam,” ucapnya.
Apakah Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan Klub Presiden kepada para mantan Kepala Negara? Habib bilang, komunikasi terus berjalan. Tidak ada hambatan antara Prabowo dengan presiden-presiden sebelumnya.
“Komunikasi Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri (Presiden ke-5 RI), Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden ke-6 TI), dan Bapak Presiden Joko Widodo sangat baik,” ucap Habib.
Khusus terkait Megawati, dia yakin Prabowo bakal segera bertemu dengan Ketua Umum PDIP itu untuk membahas pemerintahan ke depan. Termasuk membicarakan gagasan Klub Presiden.
“Saya pikir, secara langsung atau tidak langsung, sudah sampai ide ini kepada Ibu Mega. Kami kan berkomunikasi dengan jubir-jubir PDIP juga,” terangnya.
Mengenai format Klub Presiden, Habib memastikan pihaknya terbuka untuk menerima saran dan masukan. Namun, perkumpulan antar para Presiden itu harus diberikan tempat yang khusus.
“Yang penting ada sarana untuk para Presiden yang pernah menjabat tersebut bisa memberikan masukan secara eksklusif. Beliau-beliau kan Presiden yang pernah menjabat, tentu kita harus kasih tempat yang lebih terhormat,” ujarnya.