Koma.id – Sastrawan Politik, Ahmad Khozinudin mengatakan munculnya mama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diusung Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem untuk menjadi calon presiden tidak lepas dari aksi tunggang menunggangi elektabilitas seorang Anies.

Menurut Ahmad, Nasdem sendiri bisa dikatakan sebagai partai gagal, tak mampu mencetak kader yang dapat memenuhi ekspektasi publik untuk ditempatkan pada bursa calon kepemimpinan nasional.

“Surya Paloh, berulangkali hanya mengulang pidato restorasi yang basa-basi. Kalau Nasdem mengusung Surya Paloh sebagai Capres, sudah pasti suara Nasdem akan jeblok. Karena publik paham, Surya Paloh bukan figur pemimpin yang diharapkan,” kata Ahmad dalam keterangannya, Sabtu (18/6/2022).

Apa yang dilakukan Nasdem ini, lanjut Ahmad, juga dicontoh sejumlah partai lain, yang juga berusaha ‘menunggangi’ eletabilitas Anies Baswedan. PKB dan PPP di beberapa daerah, juga memasang foto Anies Baswedan dalam sejumlah kampanye politiknya.

Benefit Politik Nasdem Tunggangi Anies

Ahmad meprediksi, dengan menempel Anies Baswedan Nasdem berharap mendapatkan beberapa benefit politik, diantaranya :

Pertama, menumpang elektabilitas Anies Baswedan untuk mendongkrak suara Nasdem. Kalau yang dijual nama Surya Paloh, sudah pasti dagangan politik Nasdem tidak laku.

Kedua, meletakan posisi sebagai partai pengusung Anies Baswedan. Sehingga, jika terjadi koalisi partai mengusung Anies, Nasdem merasa punya peran pertama dan sentral sebagai pengusung Anies. Sehingga, Nasdem merasa punya hak untuk menuntut bagian sejumlah kursi menteri dan pejabat tinggi nantinya.

Ketiga, berusaha segera bermigrasi dari koalisi Jokowi yang banyak dihujat rakyat. Sehingga, jika ada kemarahan rakyat karena kegagalan pemerintahan, menghukum tidak memilih partai yang mendukung Jokowi dakam Pemilu, Nasdem dapat selamat dengan menggunakan sekoci Anies Baswedan.

“Begitulah politik, tidak ada kawan sejati yang ada kepentingan pribadi. Politik machiaveli demokrasi, meniscayakan siapapun yang terlibat didalamnya untuk berpolitik culas dan saling menunggangi,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.