Koma.id – Pengamat politik dari Rumah Politik Indonesia (RPI), Fernando EMaS, mengapresiasi gerak cepat Polda Metro Jaya menangkap pentolan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan.

“Polisi tentunya sudah memiliki data dan bukti yang kuat untuk menangkap Abdul Qadir Hasan selain tindakan konvoi dengan menggunakan atribut khilafah,” kata Fernando kepada Koma.id, Selasa (7/6/2022).

Fernando menjelaskan, berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bahwa Khilafatul Muslimin memiliki keterkaitan dengan karena sebagian besar tokoh kuncinya adalah mantan NII dan memiliki ideologi yang sama HTI.

“Tindakan yang dilakukan oleh Khilafatul Muslimin mengganggu kedaulatan negara yang berupaya mengganti ideologi Pancasila,” katanya.

“Kepolisian memang perlu bertindak cepat dalam menangani kelompok-kelompok yang coba mengganggu kedaulatan negara karena kalau tidak akan membuat kelompok-kelompok radikal semakin berani bertindak,” ujarnya.

Ditegaskan lulusan Univesitas Indonesia ini, kemunculan Khilafatul Muslimin secara terbuka akan menambah keberanian para kelompok radikalisme dan juga kelompok-kelompok yang intoleransi.

“Kepolisian dan BNPT perlu lebih serius lagi memantau kelompok-kelompok seperti Khilafatul Muslimin sehingga tidak kecolongan seperti yang konvoi di Cawang,” katanya.

Seperti diketahui, Pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qodir Baraja resmi ditangkap di Lampung pada Selasa, (7/6/2022).

Penangkapan tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Ditres Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengky.

Sebelumnya, beredar video rekaman aksi konvoi kelompok Khilafahtul Muslimin itu beredar di media sosial.

Terlihat para peserta konvoi terdiri dari orang dewasa hingga anak-anak yang engenakan pakaian bernuansa warga hijau.

Kelompok ini melakukan konvoi di kawasan Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Temukan juga kami di Google News.