Koma.id, Sidoarjo – Jelang perayaan tahun baru Imlek 2576 / 2025 perajin barongsai di Sidoarjo, Jawa timur mulai kebanjiran order.
Dibanding tahun sebelumnya pesanan atau order barongsai tahun ini naik lebih dari 100 persen atau naik 2 kali lipat.
Perayaan tahun baru Imlek tahun 2025 yang jatuh pada tanggal Rabu, 29 Januari 2025 diperingati oleh warga Thionghoa di Indonesia memberikan berkah tersendiri bagi perajin barongsai di Sidoarjo. Meski perayaan Imlek masih sekitar 2 pekan lagi namun pesanan dan order saat ini terus mengalir.
Julius Setiawan perajin barongsai mengaku menjelang perayaan imlek tahun ini dirinya mampu mengerjakan puluhan pesanan yang datang dari berbagai kota di Jawa Timur.
“Pesanan datang dari Jawa Timur saja, dari yang kenal – kenal dan rencana kedepan akan memasarkan melalui market place,” kata Julius. Sabtu (18/01/25).
Keseluruhan pesanan yang ia garap saat ini diantaranya adalah pembuatan barongsai baru, pembuatan liong naga dengan panjang 20 meter hingga pernak-pernik aksesoris untuk tarian barongsai lainnya, serta perbaikan barongsai.
Lama pengerjaan pesanan barongsai sendiri bergantung pada permintaan konsumen, namun rata-rata satu set rangkaian barongsai terselesaikan dalam kurun waktu tiga hingga empat minggu.
Harga yang dibanderol pun dirasa cukup terjangkau, untuk pembuatan satu set barongsai dirinya membanderol Rp.4 juta hingga Rp.5 juta.
Sedangkan untuk liong naga yang mempunyai panjang hingga 20 meter dibanderol dengan harga Rp.8 jt hingga Rp.12 jt.
Mahalnya harga barongsai dan liong naga karena beberapa ornamennya masih harus diimpor. Ornamen tersebut salah satunya adalah mata cembung barongsai yang diimpor dari China, serta bulu liang liong dari bulu domba.
“Kalau tahun ini banyak barongsainya. Kalau liang liong itu pengerjaannya butuh waktu sekitar dua bulan, karena badannya yang panjang. Kalau barongsai paling lama satu bulan, mulai dari kepala fullset badan sama celana,” tambah Julius.
Usaha merajin barongsai turun-temurun yang telah dibangun oleh keluarganya yang sudah menjadi salah satu warisan budaya yang tetap ia jaga hingga kini.
Namun kini Yulius mengeluhkan banyaknya barongsai impor dari negara Vietnam dengan harga lebih murah, kepala barongsai impor tersebut terbuat dari stirofoam.