Lampung – Nama Fitria Khasanah, siswi SMP Gajah Mada Lampung, mulai dikenal di kalangan komunitas esports Lampung. Gadis berbakat ini tidak hanya mahir dalam mengembangkan game edukasi, tetapi juga memiliki kemampuan bermain game kompetitif yang mumpuni.
Fitria telah mengkonfirmasi keikutsertaannya dalam kompetisi Esports Mobile Legends dan Free Fire Piala Gubernur tingkat pelajar se-Provinsi Lampung yang akan digelar pada tanggal 14-15 Desember 2024.
Ini merupakan pengalaman pertama baginya mengikuti kompetisi esports antar sekolah. Ia akan ikut dalam kompetisi ini mewakili sekolah. “Saya sangat antusias mengikuti kompetisi ini. Ini akan menjadi pengalaman yang berharga bagi saya,” ujar Fitria.
Menurut Fitria, biasanya ia hanya main bareng turnamen internal bersama temen-teman komunitas, sehingga kompetisi ini juga sebagai ajang test mental.
“Selain sebagai ajang untuk menguji kemampuan, kompetisi ini juga bisa menjadi ajang silaturahmi dengan teman-teman dari sekolah lain,” tambahnya.
Dalam setiap kompetisi, lanjut Fitria, pasti ada yang menang dan ada yang kalah, jadi disamping siap menang, juga harus siap kalah. Hal yang lebih penting adalah bermain dengan maksimal dan sportifitas.
“Dalam esports, kita bisa belajar banyak hal, seperti kerja sama tim, strategi, dan sportivitas,” bebernya.
Fitria menjelaskan, olahraga Esport juga sebagai sarana belajar update mental, seperti di Mobile Legend itu bisa diartikan merupakan tahapan transformasi dari usia anak anak menjadi remaja.
Setiap anak harus belajar skil dan kemampuan seperti dicontohkan dalam hero-hero di Mobile Legend, disamping belajar skil, kita juga belajar kekompakan, sebab setiap hero itu punya peran masing masing yang berbeda beda.
Ada saatnya menyerang, saatnya bertahan dan ada saatnya mundur untuk mengatur siasat dan menjadi anak itu analoginya jangan mau jadi Minion karena hanya akan menjadi bulan bulanan dan dipukul untuk menjadi makanan lawan.
“Di Mobile Legends, kita bisa belajar tentang peran masing-masing individu dalam tim. Setiap hero memiliki peran yang berbeda-beda. Ada yang berperan sebagai tank, damage dealer, support, dan sebagainya. Kita harus bisa bekerja sama dengan baik untuk mencapai kemenangan,” jelasnya.
Melalui esports, Fitria berharap dapat menginspirasi teman-teman sebayanya untuk lebih aktif dan kreatif. Ia ingin menunjukkan bahwa esports itu tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bisa bermanfaat,” ujarnya.
“Dengan adanya kompetisi esport Piala Gubernur ini dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap dunia Esports khususnya dikalangan pelajar,” tutup Fitria.