Gulir ke bawah!
BeritaKeamananNasional

GPK Serukan Masyarakat untuk Tidak Terjebak Isu Medsos Terkait Kematian Siswa di Semarang

91569
×

GPK Serukan Masyarakat untuk Tidak Terjebak Isu Medsos Terkait Kematian Siswa di Semarang

Sebarkan artikel ini

Koma.id – Wasekjen Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK), Muhammad, mengimbau masyarakat untuk tidak cepat percaya dengan informasi yang beredar di media sosial terkait kematian seorang siswa SMKN 4 Semarang, inisial GRO. Muhammad meminta publik untuk menunggu informasi resmi dari pihak kepolisian guna menghindari spekulasi yang menyesatkan.

Isu yang beredar sebelumnya menyebutkan bahwa Gamma tewas akibat tembakan dari oknum polisi. Namun, informasi yang lebih valid mengungkapkan bahwa kejadian tersebut berhubungan dengan tawuran antar geng motor yang berujung pada tindakan tegas dari aparat kepolisian.

Silakan gulirkan ke bawah

“Kami meminta masyarakat agar jangan langsung menelan mentah-mentah informasi yang ada di media sosial. Kita tunggu informasi lengkapnya dari pihak kepolisian. Karena informasinya ada peristiwa tawuran,” ujar Muhammad saat dihubungi awak media, Senin (25/11/2024).

Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, juga memberikan klarifikasi mengenai insiden tersebut. Irwan menjelaskan bahwa kejadian ini berawal dari tawuran antar geng motor yang terjadi di Semarang Barat. Petugas yang melintas dan melihat bentrok tersebut langsung berusaha melerai, namun justru diserang oleh para pelaku tawuran.

“Anggota kami yang sedang melintas di wilayah Semarang Barat melihat ada bentrok antar geng dan berusaha melerai. Namun saat hendak melerai, anggota kami diserang dan akhirnya melepaskan tembakan,” ungkap Irwan, Senin (25/11/2024).

Tembakan tersebut mengenai bagian pinggul GRO, yang kemudian dibawa ke RSUP Kariadi Semarang untuk perawatan.

Irwan menambahkan bahwa penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan, termasuk meminta keterangan dari anggota polisi yang melepaskan tembakan. Polisi juga sedang menyelidiki beberapa peristiwa tawuran lainnya yang terjadi di lokasi-lokasi berbeda di Semarang pada dini hari tersebut.

“Menunggu penyelidikan. Menunggu hasil visum. Setidaknya ada tiga peristiwa tawuran antar geng, antar kreak di Kota Semarang, di Kecamatan Gayamsari, Semarang Utara dan di Semarang Barat. Ada beberapa yang kita amankan dan tetapkan sebagai tersangka,” jelasnya.

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.