Koma.id, Jakarta – Narasi tokoh yang diduga fiktif Sukodigdo Wardoyo di pemberitaan yang mengklaim akan menggalang dan apel 20.000 Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi di bulan September ini disorot oleh sejumlah pihak.
Terlebih hingga kini, sosok Sukodigdo Wardoyo tak kunjung menampakkan diri ke publik melalui konferensi pers.
Diantaranya adanya dugaan ingin menciptakan isu untuk mengangkat lagi sejarah perlawanan G30 S PKI.
Dalam pernyataan M Rizal Fadillah, selaku Pemerhati Politik dan Kebangsaan mengkaitkan isu tersebut dengan gerakan September seperti G 30 S PKI.
Namun bedanya ada Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi dengan Pasukan Cakrabhirawa Soekarno.
Sementara itu, Agung Wibawanto, seorang pengamat politik asal Yogyakarta menyebut aksi dalam bentuk Apel Akbar ini hanya akan memperlebar polarisasi yang sudah terjadi sekarang ini.
Hal yang sama disampaikan Mus Gaber Ketua Padepokan Hukum Indonesia yang menyatakan apel akbar tsb berpotensi menimbulkan beberapa dampak negatif, baik secara sosial, politik, maupun keamanan. Berikut beberapa dampak negatif yang mungkin timbul.