Koma.id | Lampung – Puluhan mahasiswa yang tergabung di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) menggelar aksi di Gedung DPRD Lampung Utara, aksi tersebut menolak Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera yang di nilai membebani masyarakat.
Aksi tersebut diwarnai dengan kericuhan antara mahasiswa dengan Kepolisian, lantaran para pendemo tidak diizinkan masuk ke dalam Gedung Dewan untuk menyampaikan aspirasinya.
Masa aksi menilai keputusan-keputusan yang di ambil oleh pemerintah membuat luka hati rakyat kaum buruh dan tidak pro dengan rakyat kecil.
“Ini merugikan rakyat kami akan terus ngawal dan aksi ini tidak akan selesai sampai hari ini saja, kami akan terus mennyuarakan aspirasi masyarakat.” Ujar M. Yosep Alipio, ketua HMI Kotabumi
Program Tapera yang tercantum dalam PP No 21 tahun 2024 dinilai akan semakin menambah beban rakyat. Gaji pekerja buruh di Indonesia menjadi semakin pas-pasan jika harus dipungut iuran Tapera yang tidak jelas. Mahasiswa juga menyuarakan penolakan terhadap kriminalisasi aktivis yang menyuarakan kebenaran.
Setelah berdiskusi akhirnya mahasiwa sepakat agar ketua DPRD dan Kapolres dapat menemui mahasiswa dan duduk berdiskusi di depan Gedung Dewan.