Gulir ke bawah!
Nasional

Beri Pesan soal Bela Palestina, PBNU : Silakan Tapi Jangan Sampai Bakar Kedubes & Gaungkan Khilafah

16244
×

Beri Pesan soal Bela Palestina, PBNU : Silakan Tapi Jangan Sampai Bakar Kedubes & Gaungkan Khilafah

Sebarkan artikel ini
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.

Koma.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan masyarakat untuk memberikan dukungan rasional kepada Palestina. Jangan sampai niat baik malah berujung tindakan melanggar hukum.

Hal itu disampaikan oleh Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PBNU M Najih Arromadloni.

Silakan gulirkan ke bawah

“Artinya begini, harus dalam koridor hukum yang berlaku dan tidak boleh melakukan perbuatan-perbuatan kriminal,” ujarnya seperti dilansir ANTARA, Jakarta, Jumat (14/6).

Ia mencontohkan hal-hal yang tidak boleh terjadi saat menunjukkan dukungan kepada Palestina, di antaranya adalah membakar fasilitas umum atau melakukan serangan terhadap kedutaan asing.

Najih mengingatkan, dukungan yang benar justru sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, yang sudah diamanatkan UUD 1945 dan sudah dimulai ketika Konferensi Asia-Afrika 1955.

“Indonesia berjuang lewat berbagai jalur, termasuk PBB, OKI, hingga Mahkamah Internasional,” tambahnya.

PBNU menekankan agar perjuangan membela Palestina dilakukan dengan cara terhormat, legal, dan rasional. Hindari narasi menyesatkan yang bisa memicu destabilisasi sosial.

Seperti dengan mengaitkan dengan khilafah. Karena ketika isu khilafah dilontarkan, justru dikhawatirkan akan menghambat kemerdekaan Palestina.

“Harus diakui bahwa ide khilafah sebagai sistem pemerintahan itu ditolak di seluruh dunia,” ingatnya.

Selain itu, ia mengimbau agar dukungan kepada Palestina fokus pada isu kemanusiaan. Karena persoalan Palestina bukan hanya soal agama. Karena pada dasarnya persoalan Palestina bukan hanya persoalan agama saja.

Tema kemanusiaan yang lebih umum, nilainya dapat diterima oleh semua kalangan dan lebih efektif menarik dukungan semua pihak. Apalagi, tidak semua warga yang menjadi korban di Palestina beragama Islam.

Dengan menggaungkan isu kemanusiaan, kata dia, banyak negara mayoritas non-muslim yang membantu rakyat Palestina seperti Spanyol, Irlandia, Norwegia, dan Kolombia yang bukan negara Islam ikut memberikan bantuan.

Ia mencontohkan pergolakan akademisi di AS dan Inggris yang mengecam pemerintahnya karena dianggap mendukung serangan Israel.

“Ini bisa terjadi karena ada dorongan untuk menarasikan penderitaan rakyat Palestina sebagai isu kemanusiaan, bukan pertentangan ideologi,” tandasnya.

“Ini karena narasi penderitaan rakyat Palestina sebagai isu kemanusiaan, bukan pertentangan ideologi,” pungkasnya.

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.