Koma.id – Mabes Polri mengirim ratusan personel tim misi kemanusiaan untuk penanganan pascabencana banjir di Demak. Ratusan personel ditugaskan untuk menjaga kesehatan mental korban banjir di pengungsian hingga dapat kembali pulang ke rumah. Tercatat total pengungsi di Demak lebih dari 14.000 jiwa.
Sebanyak 110 personel tim kemanusiaan dari Mabes Polri diterjunkan langsung di lokasi terdampak banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Personel dibagi dalam tiga tim, yakni tim trauma healing dan konselor, tim dokkes Mabes Polri, dan tim polwan tanggap bencana.
Tiga tim yang disiapkan langsung oleh Mabes Polri tersebut ditugaskan untuk pemulihan sekaligus meringankan beban penderitaan masyarakat terkena dampak banjir.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia, Irjen Dedi Prasetyo memaparkan, misi kemanusiaan untuk bencana hydrometeorology dikerahkan sepenuhnya untuk penanganan dampak banjir.
“Kita akan buka sampai dengan Ibu Bupati, Pak Kapolda minta lanjutkan, akan kita lanjutkan. Semua ini dilakukan dalam rangka meringankan beban saudara kita yang terdampak banjir,” kata Dedi Prasetyo.
Bupati Demak, Eisti’anah mengapresiasi langkah berbagai pihak dalam penanganan banjir di Demak. Sampai saat ini, tanggul yang jebol sudah sepenuhnya tertutup, tinggal peninggian tanggul agar lebih kuat. Sementara, genangan banjir di permukiman dan Jalan Pantura terus disedot menggunakan puluhan pompa dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) se-Jawa dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Saat ini kita fokuskan di wilayah Kecamatan Karanganyar. Untuk jumlah pompa yang didatangkan di Demak masih dilakukan inventarisasi, nanti akan diatur dalam pembagiannya,” jelasnya.
Update data BPBD Demak per 23 Maret 2024 pukul 15.00 WIB mencatat, banjir masih merendam 126 desa pada 13 kecamatan. Sebanyak 127.575 jiwa terdampak banjir, 14.852 jiwa mengungsi di sejumlah titik posko pengungsian yang tersebar hingga ke Kudus.
Tak hanya di Kabupaten Demak, misi kemanusiaan Mabes Polri juga dikerahkan di lokasi terdampak banjir lainnya, di Kabupaten Kudus dan Pati yang hingga sampai saat ini puluhan desa masih terendam banjir akibat luapan sungai.
