Koma.id- Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kalimantan Timur menyalahkan Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) atas permintaannya kepada warga Pemaluan, Kalimantan Timur, untuk merobohkan rumah mereka. Mereka menduga langkah ini dipicu oleh ambisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan mulai berkantor di IKN pada Juli 2024.
Maretasari, pengurus JATAM Kaltim, menyoroti keterbatasan waktu yang tersisa untuk mencapai target Jokowi yang semakin sempit. Dengan hanya tiga bulan tersisa hingga Juli 2024, situasinya semakin mendesak.
Menurut Eta, pembongkaran mendadak tersebut telah menimbulkan rasa teror dan intimidasi bagi warga setempat. Ia menegaskan bahwa sikap pemerintah, termasuk Jokowi, kembali terlihat saat menjelang berakhirnya jadwal Pemilu 2024.
Eta menambahkan bahwa setelah mengumpulkan suara warga dalam kotak suara, negara kembali pada siklus yang sama. Proyek-proyek tebang, keruk, dan gusur rakyat kembali dilanjutkan, mengingatkan akan dampaknya terhadap masyarakat lokal.
Pernyataan ini menggambarkan ketegangan antara pemerintah dan kelompok advokasi terkait pemindahan ibu kota baru serta dampaknya terhadap warga lokal, yang menjadi sorotan utama dalam dinamika politik dan sosial saat ini.