KOMA.ID – Kenia Khairunnisa Mahendra adalah seorang pengusaha sekaligus putri dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra. Namun, kesuksesannya saat ini di bidang bisnis tidak selalu terbayang-bayang oleh sang ayah, akan tetapi karena kerja keras dan belajar giat yang ditekuninya selama ini.
“Saya belajar dari semua kalangan baik itu kelas atas, menengah hingga bawah. Kita bisa mempelajari sesuatu dari siapa pun dengan pengalaman-pengalaman mereka, kita ambil yang baik dan kita tidak ikuti yang buruk,” kata Kenia dalam keterangannya yang dikutip Koma.id, Jumat (2/2).
Pun demikian, banyak sosok yang ia jadikan guru untuk mengisi ruang kosong pengetahuannya. Sekalipun itu juga ia serap dari sang ayah. Dari sana, banyak sekali pemahaman yang ia dapat tidak hanya dari sisi bisnis, akan tetapi juga aspek pemerintahan. Apalagi sang ayah yang tidak hanya berprofesi sebagai praktisi hukum, tetapi juga merupakan politisi dan pernah terlibat langsung di pemerintahan.
“Jadi semua orang cukup menginspirasi saya dan juga saya banyak belajar dari Papa. Karier beliau juga cukup baik di pemerintahan. Saya belajar bahwa semua pekerjaan maupun bisnis, harus dijalankan dengan benar,” ujarnya.
Kunci suksesnya dalam belajar menurut Kenia ia dapati karena selalu berusaha on the track. Ia tak ingin terjerumus ke hal-hal yang tidak benar, baik dalam keghidupan maupun saat bekerja.
“Jadi lebih baik yang lurus-lurus saja, kalau ada belok-beloknya hasilnya tidak akan baik,” paparnya.
Semua usaha yang ia jalani selama ini cukup membuatnya bangga. Sebab, ia bisa mencapai di posisi saat ini karena kerja keras dan dedikasinya dalam belajar banyak hal, tidak hanya sekadar mengandalkan peran orang tua.
“Alhamdulillah, saya bisa sejauh ini. Saran saya kalau kita jadi pengusaha, maka kita harus konsisten dengan bisnis kita,” tuturnya.
Lantas, Kenia juga menuturkan bahwa fokus dalam menjalankan bisnis adalah kunci seseorang bisa sukses di kemudian hari. Sehingga inilah yang ia coba kampanyekan kepada para pebisnis muda Indonesia.
“Pedagang dengan pengusaha itu harus dibedakan. Kalau pedagang misalnya hanya sebatas menjual produk seperti menjual buah di pasar, tapi kalau pengusaha berpikir lebih besar misalnya bagaimana bisa membuka cabang. Jadi kita harus berpikir jangka panjang dengan tim yang baik dan konsisten,” jelasnya.
Lebih lanjut, alumni S1 Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) tersebut menyampaikan harapan besarnya bahwa akan ada lebih banyak anak muda Indonesia sukses di bidang masing-masing. Ia menyerukan agar para generasi bangsa lebih tekun terhadap profesi yang mereka pilih.
“Saya misalnya di akademik biasa saja tapi di bisnis cukup baik, nah saya fokus saja di bisnis dan di perjalanan nantinya akan terbuka pintu-pintu peluang lain, dan kita harus pilih mana yang baik buat kita di masa depan,” tukas Kenia.
Apalagi di era digital seperti saat ini, menurut Kenia, negara Indonesia harus bisa bersaing dengan negara lain. Seluruh stakeholders harus melihat sesuatu dengan skala yang lebih besar, bukan hanya di Indonesia tapi di dunia dan negara lain sehingga berani dan mampu untuk bersaing di pasar global.
“Digital itu sangat efisien dan inovatif yang membuat segala sesuatu lebih mudah, cepat dan secara perhitungan sebenarnya lebih akurat, misalnya transaksi mengenai pembayaran. Namun ada kelemahan digital yaitu adanya hacker, akses internet harus kuat dan masyarakat juga harus beradaptasi dengan teknologi digital termasuk pelaku usaha,” pungkasnya.