Gulir ke bawah!
Polhukam

Syarief Hidayatulloh Minta Pertamina Tanggung Jawab Penuh Korban Kebakaran Plumpang

17446
×

Syarief Hidayatulloh Minta Pertamina Tanggung Jawab Penuh Korban Kebakaran Plumpang

Sebarkan artikel ini
syarief hidayatulloh
Ketua Umum PB GPMI, H Syarief Hidayatulloh.

KOMA.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (PB GPMI), Haji Syarief Hidayatulloh menyampaikan prihatin dan berbela sungkawa atas musibah yang terjadi di kawasan Tanah Merah, Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

“Menurut saya itu kan musibah, semua tidak ada yang menginginkan hal itu terjadi. Semua musibah yang sekarang harus ditangani oleh semua pihak,” kata Syarief kepada wartawan, Sabtu (4/3).

Silakan gulirkan ke bawah

Ia menilai bahwa semua pihak bisa menahan diri agar tidak terjadi gejolak yang tidak perlu. Sebab yang paling penting saat ini bagi masyarakat adalah perhatian dan bantuan yang mereka perlukan. Baik healing atau bantuan pendampingan psikologi hingga bantuan bahan pokok dan baju ganti.

“Semua masyarakat berduka atas kebakaran musibah Plumpang. Pemerintah pusat dan daerah serta BUMN Pertamina harus terus mengurus hingga tuntas,” ujarnya.

Di samping itu, calon anggota DPD RI dari DKI Jakarta tersebut mendorong agar kasus ini bisa diusut tuntas oleh semua pihak terkait. Sebab ia khawatir ada unsur kelalaian sehingga menyebabkan musibah ini terjadi.

“Itu Pertamina pastilah harus bertanggung jawab atas musibah ini. Masyarakat yang terdampak kebakaran Plumpang tersebut, Pertamina wajib mengurus korbannya. Dan harus diinvestigasi sampai tuntas,” tegasnya.

Lebih lanjut, Syarief juga mendorong agar pemerintah daerah dan pemerintah pusat bisa membantu upaya relokasi masyarakat. Sebab jarak lokasi depo Pertamina Plumpang dengan pemukiman warga pun terlalu dekat. Dorongan ini disampaikannya, agar insiden semacam itu tidak lagi memicu korban jiwa warga.

“Menurut saya perlu dicarikan tempat untuk menggantinya dan relokasi perlu dilakukan, agar jarak antara Depo Pertamina dan warga minimal hal itu bisa 1 sampai 5 KM, sehingga jika terjadi hal itu lagi tidak mengorbankan masyarakat,” tutur Syarief.

Ia pun meminta agar semua pemangku kebijakan bisa mengambil contoh beberapa depo minyak di beberapa daerah yang memperhatikan aspek keamanan masyarakat.

“Relokasi sangat diperlukan, dan bisa contoh beberapa daerah seperti di Cilacap, Indramayu, Balongan, kan depo jauh dari pemukiman,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, bahwa depo Pertamina Plumpang, Jalan Tanah Merah Bawah RT 012 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, mengalami ledakan dan kebakaran hebat pada hari Jumat, 3 Maret 2023 pukul 20.11 WIB.

Api tampak menjulang tinggi dan membuat masyarakat berlarian menyelamatkan diri. Setidaknya 52 unit pemadam kebakaran dengan 260 personel diterjunkan untuk membantu evakuasi dan pemadaman api.

Pukul 22.37 WIB, api berhasil dilokalisir. Kemudian pada pukul 23.12 WIB, tim pemadam kebakaran mulai melakukan pendinginan.

Hingga pukul 00.30 WIB, Sabtu, 4 Maret 2023, jumlah korban sudah mencapai 17 orang, yang terdiri dari 15 dewasa dan 2 anak-anak. Sebanyak 17 korban jiwa kini berada di tempat yang berbeda. Delapan korban di RSUD Tugu Koja dan dua di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Tujuh korban yang sempat ditempatkan di Koramil, telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati pukul 00.06 WIB.

Sementara itu jumlah korban luka mencapai 50 orang, yang terdiri dari 49 dewasa dan 1 anak-anak. Para korban kini berada di berbagai lokasi seperti RS Mulyasari, RS Tugu, hingga RS Pelabuhan.

Perkembangan jumlah korban ini dicatat di sebuah papan tulis putih di kantor Pos Koramil Koja, Jakarta Utara, yang jadi lokasi penampungan sementara korban meninggal.

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.