Koma.id – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo mengaku terpaksa menghapus postingan yang memuat foto patung budha di Candi Borobudur dengan editan wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab, menilai tindakan tersebut berpotensi mengarah kepada kategori intoleransi dan radikal.
“Tak menghormati situs, kebudayaan atau agama pemeluk lain,” kata Fadhli dalam keterangannya, Rabu (16/6/2022).
Ditegaskanb Fadhli, Stupa merupakan simbol sakral yang sangat dihormat bagi umat Budha. Sikap Roy Suryo, kata Fadhli, berpeluang merusak keberagaman bangsa Indonesia.
“Stupa itu simbol yang memiliki nilai sakral dan tentu dihormati pemeluk Budha. Kalau dijadikan bahan lelucon, bahan provokasi, tentu saja itu bisa menghancurkan keberagaman bangsa ini,” katanya.
Sebelumnya, Roy Suryo mengunggah pada hari Jumat (10/6) lalu beberapa screenshot atau tangkapan layar dari beberapa postingan orang lain, salah satunya adalah menampilkan gambar editan stupa dengan wajah Presiden Joko Widodo.
Alasannya, karena foto editan tersebut adalah untuk menyinggung wacana kebijakan kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu. Bahkan Roy menyebut bahwa karya editan tersebut bagian dari kreatifitas netizen.
“Sejalan dgn Protes Rencana Kenaikan Harga Tiket naik ke Candi Borobudur (dari 50rb) ke 750rb yg (sdh sewarasnya) DITUNDA itu, Banyak Kreativitas Netizen mengubah Salahsatu Stupa terbuka yg Ikonik di Borobudur itu, LUCU, he-3x 🤣 AMBYAR,” tulis Roy Suryo di akun Twitter pribadinya, Jumat (10/6).