Koma.id – Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Fadhli Harahab, mengatakan pihak kepolisian perlu hati-hati dalam membongkar kedok organisasi masyarakat (ormas) yang menamakan dirinya sebagai Khilafatul Muslimin.
“Kepolisian perlu berhati-hati membongkar kedok ormas ini. Karena diketahui anggota atau pimpinannya sudah malang-melintang sejak lama bahkan sejak Orba. Artinya, pergerakan ormas ini sudah besar dan menjejaring di bnyak wilayah/daerah,” kata Fadhli saat dihubungi pada Selasa, 8 Juni 2022.
Dia menjelaskan, kepolisian perlu terbuka terkait pemeriksaan ketua Khilafatul Muslimin tersebut sehingga, masyarakat tidak berpersepsi buruk keapada institusi kepolisian.
“Membeberkan bukti-bukti keterlibatan dalam kejahatan yang disangkakan atau dituduhkan. Sehingga, masyarakat tidak berpersepsi kepolisian zolim, anti islam,” katanya.

“Kalau ada oknumnya yang terlibat intoleransi, radikalisme dan terorisme silakan tindak tegas. Kalau organisasinya yang anti Pancasila dan berkeinginan mengganti dan merongrongnya ya sudah patut dibubarkan,” tegasnya.
Seperti diketahui, pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qodir Baraja resmi ditangkap di Lampung pada Selasa, (7/6/2022). Penangkapan tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Ditres Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengky.
Sebelumnya, beredar video rekaman aksi konvoi kelompok Khilafahtul Muslimin itu beredar di media sosial. Terlihat para peserta konvoi terdiri dari orang dewasa hingga anak-anak yang engenakan pakaian bernuansa warga hijau.
Kelompok tersebut melakukan konvoi di kawasan Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Tinggalkan Balasan