Koma.id | Sumsel – Dalam menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo agar gabah petani dibeli dengan harga Rp6.500 per kilogram serta banyaknya keluhan harga gabah murah di tingkat petani, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama Perum Bulog membentuk satuan tugas lintas kementerian-lembaga.
Satuan tugas ini bertugas memastikan arahan Presiden yang dapat dilaksanakan semaksimal mungkin. Hal ini dituangkan dalam rapat koordinasi penyerapan dan pengendalian harga gabah di wilayah Sumatera Selatan. Selasa (11/02/25).
Masalah belum optimalnya Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam melakukan serapan gabah petani pada musim panen menyebabkan harga jual gabah di tingkat petani hanya berkisar Rp4.900 hingga Rp5.300 per kilogram, yang berdampak pada kerugian bagi petani padi.
Menurut Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, kerjasama semua pihak diperlukan guna memastikan kebijakan Presiden RI dapat dilaksanakan semaksimal mungkin di Sumsel.
“Satgas itu nanti ada Pemprov, Binda, Bulog, Kodam, Bupati/Walikota, Polda, Dandrem, Dandim, dan Kejaksaan juga,” ujar Elen Setiadi.
Pemprov Sumsel dan Badan Urusan Logistik Wilayah Sumsel Babel membentuk satuan tugas lintas kementerian-lembaga yang bertugas memastikan arahan Presiden Prabowo semaksimal mungkin dapat dilaksanakan dalam upaya penyerapan gabah petani saat musim panen tiba.
Badan Urusan Logistik sendiri menyebutkan saat ini memiliki sekitar 10 mitra dalam penyerapan gabah petani. Mereka ditargetkan melakukan serapan gabah petani sebanyak 161.300 ton pada saat musim panen tiba.
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, mengatakan bahwa Sumsel diharuskan untuk menyerap sebanyak 161 ribu ton beras.
“Diperkirakan hasil panen ini mencapai 700 ribu ton gabah, dan itu tentunya harus kita siapkan strategi serta mitigasinya baik yang akan diambil oleh Bulog Rp6.500, maupun di luar Bulog kita upayakan harganya Rp6.500,” ujar Elen saat diwawancarai usai rapat koordinasi penyerapan gabah.
Provinsi Sumatera Selatan sendiri pada tahun 2025 ini diprediksi akan menghasilkan sekitar 700.000 ton gabah, sementara target serapan Bulog gabah petani hanya sekitar 161.300 ton. Pemprov Sumsel tetap mendorong agar gabah petani di luar pembelian Bulog tetap dibeli dengan harga ketentuan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram.
“Kita harapkan program yang dicanangkan oleh Presiden ini harganya dapat diterima petani yakni Rp6.500, sedangkan Bulog bisa menyerap dan dapat meningkatkan ketahanan pangan dengan penyediaan untuk stok cadangan beras pemerintah yang ditugaskan ke kita minimal 161 ribu ton. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi,” ucap Elen.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Kanwil Sumsel Babel, Elis Nurhayati, mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan 10 pemilik penggilingan di Sumsel supaya dapat membeli gabah sesuai dengan HPP.
“Kami mengimbau para petani agar tetap menjaga kualitas produksinya agar dapat diserap sesuai dengan HPP,” kata Elis.