Koma.id- Pemerintah akhirnya memberikan klarifikasi terkait kebijakan pembelajaran selama bulan Ramadan 2025. Setelah sebelumnya muncul perdebatan sengit mengenai kemungkinan adanya libur panjang selama bulan suci, pemerintah mengungkapkan kebijakan yang akan diterapkan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa kebijakan tersebut bukanlah bentuk libur total, melainkan penyesuaian jadwal pembelajaran. Tujuannya adalah untuk mengakomodasi semangat bulan Ramadan tanpa mengurangi kualitas dan proses pendidikan bagi siswa.
Kebijakan ini juga mendapat dukungan dari kalangan organisasi keagamaan. Pimpinan Pusat Muhammadiyah, melalui Ketua Umum Haedar Nashir, menyatakan setuju dengan wacana libur sekolah saat Ramadan. Haedar menyebutkan bahwa bulan Ramadan seharusnya dijadikan momen penting untuk mendidik akhlak dan karakter anak, selain menjadi waktu untuk beribadah.
Dengan kebijakan ini, diharapkan proses pendidikan tetap berjalan dengan efektif dan relevan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam bulan Ramadan.