Koma.id- Di tengah panasnya persiapan Pilkada Serentak 2024, isu “parcok” atau “partai coklat” kembali mengemuka, mengguncang citra Polri. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, tampil kritis dengan menegaskan bahwa hingga saat ini ia tidak menemukan adanya pola kecurangan terstruktur yang melibatkan aparat kepolisian dalam proses Pilkada. “Parcok” yang dilontarkan oleh politikus PDIP merujuk pada dugaan keterlibatan oknum polisi yang diduga bermain di balik layar Pilkada 2024.
Bima Arya pun dengan tegas menyatakan bahwa tuduhan ini harus dibuktikan dengan data konkret dan hingga saat ini tidak ada alias omong kosong. Menurutnya, tanpa adanya bukti yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan, segala klaim tersebut hanyalah rumor yang tidak bisa dijadikan dasar untuk menuduh institusi Polri terlibat dalam praktik kotor pemilu.
Namun, di sisi lain, Ketua DPP PDIP bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy, tidak tinggal diam. Ia mengklaim bahwa PDIP telah mengantongi bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan aparat kepolisian dalam pelaksanaan Pilkada 2024. Bukti tersebut, menurut Ronny, akan menjadi dasar bagi partainya untuk menggugat hasil Pilkada di sejumlah daerah ke Mahkamah Konstitusi, sebuah langkah yang tentu akan semakin memanaskan debat politik yang sudah panas ini.
