Koma.id- Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, telah menimbulkan kontroversi dengan pernyataannya yang menyebutkan pengendali judi online dengan inisial T tanpa memberikan klarifikasi yang jelas siapakah sosok tersebut. Pernyataan tersebut telah menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat serta menimbulkan dampak serius bagi publik figur yang memiliki inisial tersebut, seperti Tessi dan lainnya.
Pernyataan Benny Rhamdani ini dianggap sebagai upaya menyesatkan dan mengaburkan informasi yang seharusnya disampaikan dengan jelas dan berdasarkan bukti yang kuat. Hal ini mengundang kritik keras terhadap kebijakan komunikasi yang tidak hati-hati dari pihak BP2MI, terutama dalam konteks sensitif seperti pengendalian kejahatan dalam dunia maya.
“Ucapan Benny itu membuat banyak orang salah tafsir, buat bingung publik. Harusnya yang jelas bicaranya,” kata Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), Kanjeng Pangeran Norman, Senin (5/8/2024).
Norman berharap, pihak berwenang, termasuk aparat kepolisian, mengambil langkah-langkah yang tegas dalam menindaklanjuti pernyataan Benny Rhamdani ini. Memastikan bahwa setiap pernyataan publik yang dikeluarkan oleh pejabat pemerintahan tidak hanya akurat tetapi juga tidak merugikan nama baik individu atau kelompok tanpa bukti yang memadai.
Norman meminta Benny sebagai pejabat lebih berhati-hati dalam mengelola informasi publik. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi setiap pernyataan yang dikeluarkan memiliki dasar yang kuat serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan etika komunikasi.
“Benny Rhamdani, jangan jadi ahli tebak nama dalam saja dalam yang ujungnya justru ambigu,” tutup Norman.