Koma.id- Di tengah ketegangan terus meningkat di Papua, penyebutan oleh TNI terhadap kelompok bersenjata di wilayah tersebut telah memicu debat yang panjang. Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, telah menuai pro dan kontra atas keputusannya untuk mengubah istilah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Menurut pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, perubahan istilah tersebut tidak memiliki implikasi substansial. Fahmi menegaskan bahwa perubahan tersebut hanya bersifat terminologi internal TNI, bukan kebijakan resmi negara.
Sementara itu,Ketua Himpunan Putra-putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) Haryara Tambunan menegaskan dukungannya terhadap keputusan Panglima TNI. Ia berargumen bahwa penyebutan OPM lebih akurat menggambarkan karakteristik sebenarnya dari kelompok bersenjata tersebut, yang telah menelan banyak korban.
Pro kontra mengenai penyebutan kelompok bersenjata di Papua ini tidak hanya mencerminkan ketegangan politik dan keamanan di wilayah tersebut, tetapi juga menyoroti kompleksitas dalam memahami konflik Papua.