Koma.id – Kontroversi besar melanda kampus Universitas Indonesia (UI) setelah ketua BEM nonaktif, Melki Sedek Huang, dikabarkan terlibat dalam kasus kekerasan seksual. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UI, Melki Sedek Huang secara resmi dinyatakan bersalah atas tindakan tersebut.
Netizen pun turut angkat bicara dengan memberikan julukan kontroversial untuk Melki, menyebutnya sebagai “Otak Selangkangan.” Kabar ini segera menyebar luas di media sosial, menciptakan gelombang reaksi dari masyarakat online yang mendesak tindakan tegas terhadap pelaku.
“Pinter sih otaknya, selangkangannya kagak,” tulis netizen dalam vidoe yang viral di media sosial.
Ketua BEM UI yang sudah demisioner ini sebelumnya telah menjadi sosok kontroversial dengan berbagai pernyataan dan tindakan yang menuai kritik. Namun, skandal kekerasan seksual yang kini menyeret namanya justru semacam tak dindahkan olehnya. Bahkan ia selalu tampil bak manusia setengah dewa berbicara atasnama kemaslahatan.
Skandal ini pun menjadi perbincangan hangat di berbagai lapisan masyarakat, menunjukkan bahwa isu kekerasan seksual di lingkungan kampus bukan hanya masalah internal, tetapi juga menarik perhatian publik secara lebih luas. Peristiwa ini membuka diskusi serius mengenai perlunya penguatan sistem keamanan dan perlindungan di institusi pendidikan tinggi, agar kejadian serupa dapat dicegah dengan lebih efektif.