Koma.id- Sebanyak 2.400 karyawan PT Victory Chingluh Indonesia terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran. Kondisi ini menunjukkan rapuhnya industri manufaktur di tengah tekanan ekonomi global. Perusahaan yang memproduksi sepatu merek ternama Nike ini terpaksa mengambil langkah drastis akibat penurunan signifikan pesanan produksi.
Menurut salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya, banyak lini produksi perusahaan dihentikan karena rendahnya permintaan pasar.
PHK massal ini tidak hanya berdampak pada ribuan pekerja yang kehilangan mata pencaharian, tetapi juga mengguncang stabilitas sosial di wilayah sekitar operasional perusahaan. Ribuan keluarga kini menghadapi ketidakpastian ekonomi, sementara komunitas lokal turut merasakan dampaknya.
Meski PT Victory Chingluh menawarkan skema pesangon dua kali Penghitungan Masa Kerja (PMTK) dan memberikan waktu berpikir bagi karyawan, kebijakan ini dinilai belum cukup untuk mengimbangi dampak psikologis dan ekonomi yang mereka alami.