Koma.id – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) meminta bantuan Polri untuk menindak mafia yang bermain dalam peredaran obat, makanan, minuman dan kosmetik ilegal.
Kepala BPOM Taruna Ikrar mengakui bahwa perlindungan terhadap makanan, minuman, obat obatan, suplemen, dan kosmetik harus dilakukan. Lantaran pemasukan negara sangat besar dari sektor itu.
BPOM memiliki Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) berjumlah 600-an di seluruh Indonesia untuk memberantas mafia. Angka ini terbilang sedikit untuk melakukan penindakan di Sabang sampai Merauke.
“Pada tahap penindakan kami membutuhkan peran dan kolaborasi dengan kerja sama dengan Polri,” jelas Taruna di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (10/1).
Ia menegaskan, BPOM berkomitmen untuk menuntaskan berbagai macam mafia yang terjadi di Indonesia.
“Masyarakat akan terlindungi dalam mengonsumsi obat, makanan, minuman, maupun skincare,” sebut Taruna.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, peningkatan kerja sama akan dilakukan demi menjaga agar kualitas makanan, obat-obatan, serta minuman betul-betul terjaga. Polri juga mendorong industri obat di dalam negeri berkembang dan harganya terjangkau bagi masyarakat.
“Sekaligus dapat menurunkan harga obat agar terjangkau karena memang salah satu yang mahal adalah bahan baku,” ujar Kapolri.