Koma.id- Penolakan terhadap kebijakan transmigrasi untuk menggarap lahan food estate di Papua terus mencuat. Kali ini, suara keras datang dari para mahasiswa Papua di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), yang dengan tegas menolak program tersebut. Aksi protes ini dilakukan pada Rabu malam (6/9/2024) oleh Badan Koordinasi Mahasiswa Papua (BKMP) se-Kalimantan di Kota Palangka Raya. Mereka menyatakan bahwa transmigrasi ke Papua berpotensi mengancam keberadaan ras, etnis, dan sumber daya alam khas Papua.
Presiden BKMP se-Kalimantan, Alte Gwijangge, menyerukan secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto agar membatalkan rencana tersebut, dengan alasan bahwa program transmigrasi bukan solusi bagi Papua, melainkan justru dapat menimbulkan konflik baru. Senator Papua Barat Daya, Agustinus R. Kambuaya, turut mendukung seruan ini, menyatakan bahwa program transmigrasi yang diusulkan pemerintah tidak akan menyelesaikan permasalahan pangan, tetapi berpotensi merusak tatanan sosial dan lingkungan di Papua.
Dari Kabupaten Pegunungan Bintang, Ikatan Mahasiswa Pelajar dan Pemuda Suku Ketengban juga mendesak pemerintah untuk menghentikan wacana transmigrasi ke Papua. Mereka khawatir akan terjadi perubahan besar yang berdampak pada kehidupan masyarakat asli Papua serta merusak ekosistem lokal.