Gulir ke bawah!
Politik

Reuni 411 Cuma Gerakan Politik Sakit Hati dan Pilkada Jakarta

13493
×

Reuni 411 Cuma Gerakan Politik Sakit Hati dan Pilkada Jakarta

Sebarkan artikel ini
Reuni 411
Reuni 411 di Jakarta tahun 2023.

KOMA.ID, JAKARTA – Pengamat politik, Muhammad Khairul Bahri mengatakan bahwa seruan aksi 411 tak lebih dari aksi demonstrasi untuk kepentingan politik praktis. Apalagi dalam materi aksi mereka, dua headline adalah tentang penjarakan Jokowi dan ganyang fufufafa yang dialamatkan kepada keluarga Presiden ke 7 Joko Widodo.

“Saya lihat reuni 411 tak memiliki legitimasi keumatan dalam konteks agama, namun lebih kepada kepentingan politik ya. Bisa jadi ini agenda balas dendam karena dulu ormasnya dibubarkan Pak Jokowi,” kata Khairul dalam keterangannya, Senin (4/11).

Silakan gulirkan ke bawah

Ditambah lagi menurutnya, ada informasi bahwa di dalam Aksi 411 di depan Istana Kepresidenan tersebut juga menyeret soal tudingan penodaan agama yang dilakukan oleh Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono.

Ia mengatakan bahwa patut diduga aksi tersebut juga akan disusupi oleh kepentingan politik di Jakarta. Sebab, Suswono adalah kontestan Pilkada 2024 yang berhadapan dengan dua paslon, yakni Pramono-Rano dan Dharma-Kun.

“Dugaan makin kuat bahwa aksi ini murni gerakan politik praktis karena akan ada aksi penjarakan Suswono. Tak ada asumsi lain yang bisa menjadi tesis bahwa ini murni gerakan pesanan dan untuk tujuan politik praktis,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ia berpandangan bahwa Aksi 411 tidak akan seramai saat awal-awal Aksi 411 tahun 2016 yang memang memiliki esensi agama, yakni memenjarakan sosok yang mereka anggap sebagai penoda agama, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Terlebih kata Khairul, imam besar FPI Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin Shihab juga berhalangan hadir ke Reuni 411 karena sedang berada di Arab Saudi.

“Panutan mereka kan tidak hadir, artinya magnet untuk menarik dukungan gerakan 411 kali ini kecil. Tapi potensi rawan disusupi kelompok yang ingin memanfaatkan situasi ini,” tandasnya.

Dengan demikian, ia berharap aparat keamanan khususnya intelijen tetap mewaspadai potensi agenda susupan lain yang bisa jadi menjadi potensi untuk memicu situasi chaos.

“Kita percaya intelijen kita bekerja dengan sangat baik, aparat keamanan kita akan mengantisipasi gerakan chaos,” pungkasnya.

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.