Koma.id – Keberadaan sound system super kencang yang biasa disebut sound horeg semakin populer. Kalau tinggal di Jawa Timur, tentu kamu sudah tidak asing dengan Brewog Audio atau Riswanda. Dua persewaan sound system ini sangat populer di kalangan penggemar sound horeg.
Jenis musik yang diusung juga bukan musik dangdut, melainkan musik DJ. Sungguh cocok dengan selera anak muda masa kini di beberapa daerah di Jawa Timur. Anak muda yang relatif lebih dekat dengan dunia digital.
Dulu, biasanya, penampil inti karnaval adalah kreasi tari daerah atau musik tradisional. Sekarang, dua produk budaya tersebut hanya menjadi komponen pelengkap saja.
Bintang utamanya ya sound horeg itu tadi. Peserta karnaval cukup berpawai di belakang sound mengenakan kaca mata hitam. Mereka bergoyang mengikuti alunan musik yang sedang diputar.
Sound horeg dengan kualitas yang baik memang terbukti menghasilkan suara yang menggelegar, tapi tetap jernih. Suara sound horeg bahkan masih terdengar sampai radius 7 kilometer.
Apalagi jika dilengkapi dengan lighting yang bagus dan DJ Lady yang memamerkan pusarnya. Dijamin RT di sebuah daerah di Jawa Timur yang menyewa sound jenis ini akan menjadi pusat perhatian.
Terkait sound horeg yang populer di Jawa Timur, tidak bisa dipungkiri kalau selalu ada pro dan kontra. Tidak semua orang menggemari suara yang terlalu kencang. Ada yang menganggapnya polusi suara. Ibu-ibu gelisah karena bayi dan lansia terganggu.
Kontribusi terhadap perekonomian masyarakat Jawa Timur
Keberadaan sound horeg terbukti meningkatkan perekonomian. Misalnya, sebuah acara menggunakan sound horeg dan pengunjung meluber. Bahkan ada yang dari luar Jawa Timur.
Tukang parkir ketiban rezeki. Sampai acara selesai, total bisa mendapatkan Rp10 juta. Berbagai macam pedagang pasti ikut meramaikan. Misalnya jajanan dan penjual mainan.
Selain mereka, konten kreator juga bisa cuan. Berbekal hape, mereka bisa membuat konten. Hasilnya, tentu saja atensi yang besar dan ujungnya adsense.
Selain itu, pemilik dari sound horeg juga mendapatkan popularitas tersendiri. Segala gerak-gerik sang owner bisa menjadi konten.
Hari Minggu sepanjang Agustus sampai September di Jawa Timur bisa dipastikan penuh karnaval. Jangan lupakan juga politisi yang sedang ‘promosi’ sana sini. Ini adalah saat yang tepat untuk mendapatkan perhatian. Tentu ini sangat menggembirakan bagi banyak pihak tadi.
Polisi di Jatim melarang
Aparat kepolisian di sejumlah daerah di Jatim kompak melarang penggunaan sound system berlebihan atau sound horeg. Hal ini dikarenakan suara sound horeg dapat menimbulkan kebisingan dan bisa mengganggu pendengaran bahkan menyebabkan stres, efek lain getaran dari suara yang sangat keras dapat merusak bangunan dan fasilitas umum.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto atau Buher menegaskan, pihaknya tidak akan mentolerir adanya aktivitas penggunaan sound horeg yang meresahkan masyarakat.
“Penggunaan sound horeg tidak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga berpotensi menimbulkan konflik sosial. Oleh karena itu, kami akan menindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi,” tegas Buher.
Buher mengingatkan jika masih ada yang nekat menggunakan sound horeg di wilayah Kota Malang, pihaknya akan melakukan penindakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku,
“Kami sudah sosialisasikan, baik lewat media sosial maupun media massa. Termasuk beberapa wilayah di Kota Malang, juga sudah kami imbau,” tambah Buher.
Larangan yang ditekankan Buher, juga berlaku bagi pelaku sound horeg berasal dari luar Kota Malang yang bermain dan masuk ke wilayah Kota Malang. “Kami tidak memberi ruang sedikit pun. Tidak usah dicegat, pada intinya saat melakukan itu, kami hentikan dan kami amankan,” tegasnya.
Sikap serupa juga dilakukan Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto. Ia tegas melarang masyarakat untuk menggunakan sound system besar atau battle sound.
“Tentunya jika sound dengan kriteria tumpukan besar atau lebih dikenal battle sound maupun sound horeg kami tidak memberi izin,”ucap Kapolres Kediri.
Pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan secara langsung apakah sound system yang digunakan berlebihan atau tidak. Jika ditemukan adanya pelanggaran, tentunya tidak segan untuk menindak.
Sebelumnya, Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata juga melarang masyarakat untuk tidak menggelar kegiatan yang menggunakan sound system besar atau sound horeg. Pihaknya akan mengawasi dengan ketat kegiatan warga yang menggunakan battle sound atau sound horeg.
“Dalam rangka menjaga kondusifitas di wilayah hukum Polres Batu, untuk saat ini ijin kegiatan sound horeg akan kami tinjau ulang atau kalau perlu ditangguhkan,” katanya.